Peristiwa Daerah

Start Up Nuehun dari Bandung, Fokus Kembangkan Sorgum

Kamis, 15 Desember 2022 - 23:05 | 235.52k
Imam Achmad Fauzi Krisnandar, Founder Nuehun, produsen Sorgum. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Imam Achmad Fauzi Krisnandar, Founder Nuehun, produsen Sorgum. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Di era sekarang ini, dunia pertanian terus berkembang pesat. Salah satunya sorgum yaitu tanaman serbaguna sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Untuk mengembangkan tanaman sorgum, salah satu warga Bandung mengembangkan start up Nuehen.

“Kami mendirikan start up Nuehun untuk mengembangkan sektor pertanian, khususnya di komunitas sorgum,” ujar founder Nuehun, Imam Achmad Fauzi Krisnandar kepada TIMES Indonesia, Kamis (15/12/2022).

Advertisement

Imam mengakui, dirinya tidak hanya sebagai penjual produk sorgum, tetapi juga sebagai petani. Ia berupaya mengelola agar bidang pertanian tidak diremehkan.

“Selain sebagai petani, saya pun di sini mengelola supaya pertanian ini tidak hanya dianggap sebelah mata. Pasalnya, yang saya tangkap bahwa pertanian itu diidentikan bahwa masyarakat terbelakang,” ujar Imam.

produsen-Sorgum-2.jpgImam Achmad Fauzi Krisnandar / Kiri dan Lucky Pratama Sopyantoro / Kanan,Co-Founder Neuhun (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

Karena itulah, lanjutnya, start up ini hadir supaya pertanian bisa dianggap oleh masyarakat. Lalu, dirasakan oleh petani baik dari produknya maupun dari hasil penjualan produk pertanian tersebut.

Imam memulai pengembangan produk sorgum ini pada tahun ini. Ia memasarkan sendiri produk yang dikembangkannya. Meski baru ditekuni tahun ini, ia mengungkapkan sudah mulai melihat hasilnya.

“Saya baru memulai pengembangannya secara pribadi. Pemasarannya sendiri dari produk yang dikembangkan. Alhamdulilah sudah berjalan dengan kuantitas lebih dari 2 ton setiap bulannya,” ujarnya. 

Imam pun menjelaskan alasan dirinya menekuni produk pertanian ini. Sorgum merupakan tanaman alternatif pengganti beras. Sorgum serupa dengan jagung, tanaman biji-bijian, tetapi ketika sorgum ditanam sekali, proses panennya bisa berkali-kali, tiga sampai 4 kali panen.

Imam juga mengungkapkan tantangan untuk mengembangkan sorgum. Para petani umumnya terbiasa menanam padi. Untuk mengubah budaya mereka agar berpindah untuk menanam sorgum tentunya tidak mudah.

Imam juga menjelaskan, pada dasarnya tanaman sorgum ini minim air. Jadi bila ditanam di tempat yang kering, sorgum akan berkembang dengan baik. “Jadi dari segi cuaca, otomatis memengaruhi pertumbuhannya,” jelasnya.

Ia mengatakan, bila sorgum ditanam di dataran tinggi, rawan hujan tinggi, maka nanti hasilnya biji sorgum akan menghitam.

”Kalau kita lihat di negara Australia, proses penanamannya ini dengan hamparan yang luas, dengan pemanenan yang tersistem, bisa didapatkan biji, batang, dan pencacahan,” ulas Imam.

produsen-Sorgum-3.jpgProduk Sorgum hasil olahan Nuehun (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

Ketika ditanya apa yang membedakan kandungan yang diberikan sorgum dibanding padi, Imam pun memaparkan bahwa menurut kandungan indeks glikemiks, kemudahan untuk mencerna, hampir rendah dibandingkan beras.

Sehingga, lanjutnya, jika mengonsumsi sorgum agak lambat dicerna sehingga akan merasakan lapar lebih lambat dibandingkan beras yang cepat dicerna. Hasilnya, orang yang memakan beras akan mudah kenyang dan tak lama lapar lagi.

“Dengan kelebihan yang dimiliki sorgum ini, tak heran Presiden pun menganjurkan rakyat untuk mengonsumsi sorgum yang kayak akan serat. Apalagi, isu krisis pangan di tahun 2023 mendatang, kehadiran sorgum bisa jadi jalan keluar agar bisa menggantikan beras,” papar Imam. 

Menurutnya, upaya penanaman sorgum di kawasan Bandung masih belum banyak dilakukan. Ia mengatakan saat ini bermitra dengan orang-orang di Tasik dengan area kurang lebih 5 hektar dan akan terus bertambah.

"InsyaAllah, kelak produk sorgum  bisa mencakup seluruh wilayah Jawa Barat,” harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES