Komitmen IIBF Bina UMKM dengan Syariah Islam, Presiden IIBF: Kami Bimbing Gratis

TIMESINDONESIA, MALANG – Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) menggelar workshop Business Series ke-10 dengan mengangkat tema Strategi Mengarungi Badai Krisis 2023 di Gedung Balai Pertiwi Universitas Ma Chung pada Sabtu (17/12/2022). IIBF merupakan suatu forum bisnis yang membantu pengusaha muslim bersaing dalam bidang bisnis secara gratis tanpa dipungut biaya.
"Kami akan bimbing, di IIBF semuanya gratis ga bayar. Kalaupun berbayar ya untuk keperluan mereka sendiri dalam menikmati fasilitas seperti seminar ini. Semua guru yang ada di sini berasal dari pengusaha, mereka ga mau dibayar," tutur Ir. H. Heppy Trenggono, M. Kom selaku Presiden IIBF.
Advertisement
Di IIBF ada yang namanya house of friend, ini bukan lembaga pelatihan. Ini adalah kumpulan teman-teman, komunitas.
Selain memberikan ilmu tentang bisnis dan wirausaha, IIBF juga menanamkan sifat kepemimpinan, dan spiritualitas.
"Ada tiga yang ditawarkan IIBF yaitu leadership, entrepreneurship, dan spiritualitas. Kita kan di kaderisasi ada dua hal yaitu di divisi penguatan dan di divisi pengembangan. Nah acara ini termasuk di divisi pengembangan," tambah Heppy.
IIBF meyakini untuk menjadi pengusaha yang sukses memang ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Namun yang paling fundamental ialah dimulai dari hal yang paling kecil, misalnya hubungan dengan keluarga.
"Pengusaha itu kan produknya keputusan, jika ada masalah yang bisa mengganggu pikiran kita, nah itu yang kita benahi terlebih dahulu tapi justru sering terlewatkan oleh banyak orang," ungkap Joko Krisbusono selaku Ketua IIBF DPD Malang Raya.
Diberitakan sebelumnya, dilansir dari Suara.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi Indonesia akan sangat gelap karena dampak dari Rusia-Ukraina akan mengalami resesi dan krisis pangan di tahun 2023 mendatang akan lebih berat dibanding tahun ini. IIBF memandang hal tersebut justru dapat menjadi suatu kesempatan dan peluang bagi pengusaha.
"Untuk yang belum tahu, krisis itu bukan berarti bisa menambah kemiskinan. Mungkin kalau yang belum tahu bisa jadi demikian, namun bisa jadi kalau mereka tahu mereka justru bisa lebih kaya di masa krisis", ungkap Joko.
IIBF tetap akan berkomitmen untuk membina UMKM di berbagai lini, dengan menyediakan program-program yang disusun. Adapun kegiatan bimbingan IIBF yakni Debt Free Center (1 bulan sekali), Malang Business Series, Business Owner Institute ( 8x pertemuan dalam seminggu untuk leader forum), Leader Forum (khusus 8-10 perusahaan). Hingga saat ini IIBF Malang memiliki anggota aktif sebanyak 105 orang dan 300 orang partisipan yang tersebar di Malang Raya, Banyuwangi, Kediri, dan beberapa kota di Jawa Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |