Usai Diterjang Gelombang Besar, Nelayan di Probolinggo Tak Berani Melaut

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Gelombang besar laut yang menerjang pesisir Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (23/12/2022), tak hanya menyisakan kerusakan pada puluhan kapal dan rumah warga. Nelayan ketar-ketir akibat bencana alam ini, dan mulai mengurungkan niatnya untuk mencari ikan di laut.
Gelombang besar disertai angin kencang akibat cuaca ekstrem itu, tak hanya terjadi di pesisir utaraProbolinggo. Pulau kecil bernama Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, juga ikut menjadi sasaran gempuran gelombang ombak besar itu.
Advertisement
Akibatnya, tembok penahan ombak roboh dan gelombang air laut juga mengenai beberapa bangunan rumah warga. Sekitar 12 rumah rusak, serta sejumlah kapal juga mengalami kerusakan. Terdiri atas tiga kapal porsen, dua kapal taksi dan 20 kapal pemancing. Bahkan tanggul sepanjang 800 meter juga rusak.
"Gelombang lautan masing tinggi. Tidak berani melait dulu. Takut terjadi sesuatu di tengah laut nanti," ungkap Hasan, salah seorang warga Desa Pondokelor Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Kata dia, bencana yang melanda perairan Probolinggo kemarin, cukup membuat banyak nelayan kurang berani untuk mencari ikan di laut. Kondisi demikian akan terus dilakukan hingga kondisi gelombang laut benar-benar sudah bersahabat.
"Sampai cuaca sudah kembali normal. Sangat beresiko jika memaksakan melaut dengan kondisi seperti ini. Kalau sudah mulai reda baru melaut lagi," paparnya.
Hal senada juga disampaikan Kamal, nelayan asal Kalibuntu Kecamatan Kraksaan. Kata dia, besarnya gelombang laut yang melanda perairan itu menyisakan kekhawatiran tersendiri bagi para nelayan. Mereka ketar-ketir dengan gelombang besar yang tiba-tiba muncul di tengah laut nanti bila memaksakan diri.
"Dari pada membahayakan diri sendiri di tengah laut. Lebih baik sedikit lebih bersabar dulu sampai cuaca kembali membaik. Baru turun lagi cari ikan," ujarnya.
BMKG Ingatkan Potensi Bencana
Berdasarkan himbauan dari BMKG, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Probolinggo pada periode 22 - 28 Desember 2022.
Dampak dinamika atmosfer perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.
Bagi masyarakat pesisir diharapkan juga mewaspadai fenomena pasang maksimum air laut akibat pasang purnama yang berpotensi mengakibatkan banjir rob pada tanggal 22 - 26 Desember 2022. Dengan ketingglan mencapal 130 - 160 centimeter dari rata-rata muka laut (potensi banjir rob antara 10-30 cm di wilayah pesisir).
Dihimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan berhati hati. Memeriksa kondisi sekitar rumah. Memantau informasi dari pihak terkait tentang cuaca, tinggi gelombang. peringatan dini dan kondisi spasial lainnya.
Bencana alam berupa angin kencang atau puting beliung dan ombak besar akibat cuaca ekstrem, menerjang wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (23/12/2022) petang. Akibatnya, sejumlah bangunan dan kapal nelayan rusak berat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sholihin Nur |