Peristiwa Daerah

Angka Kemiskinan Ngawi Turun 1,4 Persen Jelang Tutup Tahun

Senin, 26 Desember 2022 - 16:48 | 98.06k
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, saat menyampaikan keterangan terkait angka kemiskinan di Ngawi yang turun. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, saat menyampaikan keterangan terkait angka kemiskinan di Ngawi yang turun. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Jelang tutup tahun 2022, angka kemiskinan di Ngawi berhasil diturunkan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, pada Senin (26/12/2022).

Wabup Antok menerangkan, angka kemiskinan di Ngawi sebelumnya menyentuh 15,57 persen di tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022 ini, angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 14,15 persen.

Advertisement

"Jadi ada penurunan angka kemiskinan di Ngawi sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya," kata Wakil Bupati Ngawi, Antok kepada TIMES Indonesia.

Adanya tren penurunan angka kemiskinan meskipun hanya 1,4 persen di Kabupaten Ngawi, kata Wabup Antok, sebagai kabar yang baik. Menurutnya hal itu membuktikan adanya laju percepatan penanganan kemiskinan di Ngawi yang juga terhitung cukup baik.

"Kalau dilihat dari rata-rata Provinsi Jawa Timur laju penurunan angka kemiskinan 1,02 persen, kita berhasil menurunkan 1,4 persen," kata Wabup Antok.

Wakil Bupati Antok yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Ngawi itu juga menyampaikan, pola penurunan kemiskinan di tahun 2023 mendatang akan lebih ditingkatkan. Pola penanganan akan lebih sistematis, terarah, tepat sasaran, dan tepat kebutuhan.

Wabup Antok mengatakan, upaya yang akan dilakukan Pemkab Ngawi kedepan dengan melakukan verifikasi dan validasi data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) dari pusat. Dimana data tersebut sudah menggunakan hasil sensus Regsosek tahun 2022.

"Berdasarkan data itu, ada 12.300 sekian jiwa kemiskinan di Ngawi. Data itu kemudian akan kita padankan dengan data kita. Untuk ditindaklanjuti dengan intervensi penurunan kemiskinan baik dari pemerintah daerah atau pusat," katanya.

Pemkab Ngawi akan melakukan verifikasi data PPKE. Hasil verifikasi itu akan ditindak lanjuti dengan intervensi penurunan angka kemiskinan di Ngawi. Intervensi yang dimaksud Wabup Antok tidak hanya pada sektor pangan. Akan tetapi juga menyasar sektor lain, seperti air bersih, kesehatan, hingga rumah layak huni.

"Sehingga akan muncul sasaran yang akan kita berikan intervensi, sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Ngawi itu menjelaskan, dalam penentuan sasaran intervensi penurunan angka kemiskinan di Ngawi terdapat tiga kriteria. Diantaranya tidak masuk DTKS, terdaftar DTKS tapi belum menerima bantuan, dan detail kebutuhan warga, seperti misalnya terkait kesehatan, rumah layak huni.

"Itu yang akan kita lakukan terkait penurunan angka kemiskinan. Start awal nanti dari Dinas Sosial untuk verifikasi dan validasi data tersebut," ucap Wabup Antok.

Soal penanganan angka kemiskinan di Ngawi selama tahun 2022 ini, Wabup Antok memiliki sejumlah catatan. Seperti salah satunya terkait penyaluran bantuan dari kegiatan program Warung Berkat, Jumat Berkah, yang dinilainya masih bersifat sporadis. Belum terarah sesuai sasaran yang diharapkan.

"Tahun 2022 ini, tahun dimana kita menggerakan, memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengentasan kemiskinan," ucapnya.

Wabup Antok optimistis, di tahun 2023 mendatang, seluruh program pengentasan angka kemiskinan di Ngawi akan berjalan lebih baik. Para penerima bakal lebih tepat, dan mengarah kepada penerima sesuai nama dan alamat, berdasarkan data yang akurat.

"Tahun 2023 nanti akan lebih tepat. Misalnya program Berkat Warung yang ditangani dinas A, nanti akan diarahkan kepada penerima, sebagaimana data," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait angka kemiskinan di Ngawi yang turun, politisi PDIP itu menilai, program-program pengentasan kemiskinan juga berpengaruh. Seperti salah satunya Subuh Bergerak. Menurutnya, program tersebut menjadi motivasi masyarakat untuk saling peduli dengan sesamanya.

"Sangat berpengaruh. Subuh Bergerak itu sifatnya sebagai motivator terhadap pergerakan seluruhnya. Subuh Bergerak berhasil memotivasi kepedulian, peran serta masyarakat, termasuk dinas. Nanti di 2023, menggerakan sesuai dengan sasaran," papar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko terkait upaya penurunan angka kemiskinan di Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES