Tarif Hotel di Arab Saudi Naik Berimbas pada Biaya Umrah, Ini Kata Kemenag Majalengka

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Biaya perjalanan umrah pada awal 2023 ini terancam naik. Pasalnya, tarif hotel di Makkah dan Madinah, Arab Saudi, kini melesat naik hingga 300 persen.
Lonjakan harga hotel di Mekkah itu disebabkan tingkat hunian sampai saat ini masih tinggi. Bahkan, semua hotel yang ada di Mekkah kini juga sudah penuh terpesan.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (Kemenag Majalengka), H Agus Sutisna mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi tentang adanya kenaikan tarif hotel di Mekkah dan Madinah tersebut.
"Namun, kalau memang ada kenaikan, itu suatu kewajaran kayanya untuk peningkatan servis yang dilakukan di Mekkah dan Madinah," ujar H Agus Sutisna seusai acara Hari Amal Bhakti Kemenag ke-77 tingkat Kabupaten Majalengka di Lapangan GGM, Selasa (3/1/2023).
Lebih jauh Agus Sutisna menegaskan, bahwa sampai hari ini pihaknya juga belum melakukan koordinasi dengan pusat untuk pelayanan biro Travel Umroh terkait adanya lonjakan harga tarif hotel di Makkah dan Madinah.
"Karna sebenarnya soal kenaikan tarif hotel di Mekah dan Madina untuk Umroh sendiri, bukan diranah kami, tapi itu di ranah kementrian pusat. Di kami saat ini belum menyelenggarakan Umroh," katanya.
Biaya umrah Terancam Naik
Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nur, mengatakan, lonjakan harga hotel di Mekkah itu disebabkan tingkat hunian sampai saat ini masih tinggi.
Karena kondisi itu, menurutnya, semua hotel menyatakan full booked. Hal itu mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel.
”Inilah untuk kali pertama dalam sejarah hotel di Mekkah dan Madinah di semua taraf dinyatakan full booked dan sulit didapat," ujar Firman dalam keterangan resminya, Senin (2/1/2022).
Ia menjelaskan, bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung sejak November 2022 lalu dan diperkirakan durasi high season akan terus berlanjut hingga Januari 2023.
"Saat ini, hotel-hotel di Arab Saudi membuat kebijakan terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50 sampai 60 persen untuk kuota grup," katanya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Amphuri, Azhar Gazali mengatakan, tingginya tingkat hunian hotel itu terjadi lantaran negara-negara lain juga banyak yang masuk ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah setelah ditutup selama pandemi yang berlangsung hampir dua tahun.
Meningkatnya jumlah jamaah umrah juga akibat libur panjang di seluruh negara dan tingginya antusiasme umat Islam sedunia untuk menunaikan umrah setelah pandemi. Kendala lain terletak pada terbatasnya ketersediaan kamar bagi para jamaah umrah.
Kebijakan hotel-hotel di Arab Saudi terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50-60 persen untuk kuota grup. Paling terasa adalah hotel bintang 5.
"Untuk saat ini, travel-travel tidak bisa menjanjikan terlalu banyak untuk ketersediaan kamar bintang 5," lanjut Azhar.
Azhar mengatakan, ke depan kemungkinan akan ada penyesuaian harga perjalanan umrah. Saat ini, harga paket perjalanan yang berlaku untuk umrah reguler antara Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per orang. "Ada penyesuaian terkait kondisi tersebut," jelasnya.
Jika pun tetap diberangkatkan, ada penambahan biaya dari harga yang sebelumnya diberikan oleh pihak travel.
Namun, Azhar tetap optimis penyesuaian harga ini tidak akan menyurutkan minat masyarakat untuk melaksanakan umrah, serta keyakinan bahwa bisnis umrah akan kembali bangkit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |