Peristiwa Daerah

Petani Tanaman Hias Buru Bunga Hoya

Jumat, 13 Januari 2023 - 22:00 | 247.80k
Petani tanaman hias mulai membudidayakan Bunga Hoya yang konon merupakan salah satu dari enam bunga termahal di dunia. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Petani tanaman hias mulai membudidayakan Bunga Hoya yang konon merupakan salah satu dari enam bunga termahal di dunia. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Pernah dengar bunga bernama Hoya? Jika belum Anda harus mengenalnya, karena konon Bunga Hoya yang sedang dibudidayakan petani tanaman hias di Kota Batu ini adalah salah satu dari enam bunga termahal di dunia.

Bunga hoya merupakan jenis tanaman tropis dengan bentuk bunga yang unik dan indah dengan tekstur seperti lilin.

Advertisement

Bunga hoya dapat tumbuh subur jika mendapatkan kelembaban tinggi dan cahaya sinar matahari tidak langsung.

Varietas tanaman yang satu ini merambat dan bentuknya menyerupai tali melingkar. Adalah Ida Sudiyar Megawati pengelola Wajada Florist di Jl Salak, Desa Bumiaji sudah membudidayakan bunga ini sejak bulan Februari tahun 2020.

"Awalnya saya tahu bunga Hoya ini diberi hadiah oleh Dosen saya, Ibu Nirma Yullidya MPSi, dosen saya ini sama-sama penghobi tanaman," ujar petani tanaman hias alumni Uniga Malang ini.

Bunga yang dihadiahkan kepadanya ini merupakan bunga spesies dari luar negeri, akhirnya ia penasaran dan mencari Hoya spesies Indonesia.

"Akhirnya saya menemukan tiga spesies Hoya yang saya beli dari seorang teman," ujarnya.

Tiga jenis Bunga Hoya yang dikembangkan adalah Clemensiorum Aceh Sumatera, Latifolia Borneo Besar dan Versteegii Papua.

Ida merasa tertantang mencari Bunga Hoya Endemic Indonesia ini karena kebanyakan yang dimiliki petani tanaman hias adalah spesies luar negeri.

Ia pun mencari literatur Bunga Hoya endemic Indonesia, hingga ia pun memiliki tiga jenis bunga Hoya ini.

"Saya sudah keliling ke toko bunga besar di Kota Batu tidak ada," ujarnya. Harga Bunga Hoya ini cukup mahal, karena belinya perdaun. Rata-rata satu helai daun seharga Rp 35 ribu hingga Rp 70 ribu.

"Menurut saya budidayanya cukup sulit, karena sebenarnya bunga ini adalah tanaman hutan," ujarnya.

Uniknya bunga ini membutuhkan cahaya yang pas. Ida menyebutnya bunga ini hanya butuh 30 hingga 40 persen cahaya matahari.

Selain itu kondisinya harus lembab. Bunga ini tidak bisa ditanam diatas tanah keseluruhan karena harus dicampur dengan lumut, kompos dan pakis.

Belum lagi setiap tiga bulan sekali, harus diberi pupuk.

"Kalau kelebihan cahaya daunnya bisa gosong, kalau kekurangan cahaya tanaman tidak bisa berkembang baik. Solusinya diletakkan ditempat yang pencahayaannya cukup," ujar Ida.

Perkembangan bunga ini pun cukup lama, karena untuk bisa berbunga, butuh waktu yang bertahun-tahun.

Penempatannya pun butuh waktu, karena harus dicoba beberapa kali. "Minimal satu titik dicoba dua minggu, kalau memang perkembangan bagus, tidak masalah, kalau rusak kita pindah," ujarnya.

Ida masih harus bersabar karena koleksi bunga Hoya miliknya masih usianya mudah, belum berbunga.

Dari koleksinya ini Bunga Hoya spesies Borneo perkembangannya paling cepat, namun bunga Hoya paling mahal adalah Papua.

"Kenapa mahal ? Karena perawatan lebih sulit, pertumbuhan cukup lama, daunnya lebih cantik, ada bulu dibalik daun, ada sulurnya bisa hilang dan tumbuh lagi," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES