Pabrik Pengolahan Umbi Porang Milik PT Adiwijaya di Banjarnegara Segera Beroperasi

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pabrik pengolahan komoditi umbi Porang di Desa Depok Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dalam waktu dekat beroperasi.

Saat ini pabrik berkapasitas produksi 30 ton/hari ini masih dalam tahap proses pembuatan sarana perlengkapan oven. Demikian disampaikan Hadi Suwarno, Direktur PT Adiwijaya saat berbincang - bincang dengan TIMES Indonesia di kantornya, Sabtu pagi, (21/1/2023)

Advertisement

"InsyaAllah pada awal Maret 2023 ini, pabrik beroperasi. Kami masih menyelesaikan pekerjaan sarana dan prasarana perlengkapan oven. Untuk instalasi oven dan mesin pencacah sudah ready," jelasnya.

Hadi Suwarno juga menyampaikan dalam pengembangan budidaya umbi porang di Banjarnegara ia bekerja sama dengan BMI (Banjarnegara Mengejar Impian).

BMI adalah kelompok pemuda kreatif yang ingin mewujudkan impiannya yakni mendongkrak perekonomian masyarakat Banjarnegara, khususnya dengan mengandalkan komoditas Porang.

Anggota BMI saat ini tercatat 25 orang sejak setahun yang lalu sudah melakukan sosialisasi sekaligus melakukan pendampingan terhadap petani porang di Banjarnegara.

"Mereka inilah yang nantinya akan mengelola pabrik ini. Mulai dari proses panen, distribusi, hingga pengolahan di pabrik," jelas Hadi Suwarno yang jua sebagai petani umbi Porang.

Hadi Suwarno, Direktur PT Adiwijaya (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

Disampaikan Hadi Suwarno bahwa pembangunan pabrik pengolahan komoditi porang miliknya untuk tahap 1 berukuran 20 X 50 meter ini, terdiri dari beberapa bagian. Di antaranya adalah mesin pencacah dan oven. 

"Dua mesin inti sudah ready, tinggal perlengkapan sarana oven. Ya kita rencanakan akhir bulan ini percobaan sekaligus selamatan (doa bersama) untuk mengawal beroperasinya pabrik ini," urai Hadi Suwarno.

Berapa luasan lahan porang di Banjarnegara? dan bagiamana pemasaran hasil produksinya? Hadi Suwarno menjelaskan, lahan komoditas Porang di Banjarnegara sudah mencapai ratusan hektare. Dan lahan siap panen miliknya sekitar 11 hektare. 

Sedangkan untuk pemasaran ia sudah bekerja dengan perusahaan serupa di Semarang. "Belum lama ini, kita kedatangan bayer dari China. Mudah - mudahan kami diberikan kemudahan," ungkap Hadi Suwarno.

Apalagi imbuh dia, pengembangan umbi porang ini adalah bagian program Presiden RI dimana porang didorong untuk menjadi komoditas unggulan Indonesia setelah sarang burung walet dan sawit.

Karena dua jenis komoditas ini adalah untuk ekspor. "Dari Porang ini, dapat dibuat beras, tepung dan obat - obatan. Jadi dari Porang ini ada beberapa jenis bahan makanan berkasiat," jelasnya.

Disampaikan juga bahwa di Jawa Tengah baru ada 4 pabrik pengolahan komoditas Porang pada tahun ini.Tahap awal lanjut Hadi Suwarno, perusahaan baru akan mengolah Porang menjadi Chips. 

Sedang untuk pabrik di Banjarnegara akan membawahi atau menampung Porang dari Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen dan Wonosobo.

Perlu diketahui, ​Porang juga salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan.  Tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri.

Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukoma nan, serat kasar dan gula reduksi. Porang merupakan salah satu jenis tanaman dengan umbi-umbian yang menjadi salah satu produk unggulan ekspor komoditas pertanian Indonesia.

Negara-negara yang menjadi pemasok utama ekspor Porang antara lain China, Vietnam, Jepang, dan beberapa negara Eropa.

Dalam hal pengembangan komoditi umbi porang, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menjadikan porang sebagai komoditas ekspor andalan baru di Tanah Air. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.