Peristiwa Daerah

Libur Imlek, Wisatawan Padati Obyek Wisata di Yogyakarta

Minggu, 22 Januari 2023 - 23:30 | 54.53k
Suasana wisatawan memadati Titik Nol Kilo Meter Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana wisatawan memadati Titik Nol Kilo Meter Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Libur panjang perayaan Imlek tahun 2023 dimanfaatkan wisatawan untuk menikmati sejumlah destinasi wisata di Yogyakarta. Kepadatan arus lalu lintas sudah mulai tampak pada Jumat (20/1/2023). Pada Sabtu (21/1/2023) malam, kawasan Malioboro Kota Yogyakarta terpaksa diberlakukan buka tutup karena kepadatan lalulintas sudah mengular.

Kondisi ini menjadi angin segar bagi bisnis perhotelan. Bahkan okupansi di Kabupaten Sleman. Okupansi hotel pun terdongkrak naik rata-rata mencapai 80 persen.

Advertisement

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Joko Paromo mengatakan libur panjang Imlek yang sudah dimulai sejak hari Jumat lalu, hingga saat ini berdampak positif.

"Bisnis perhotelan dan restoran semuanya ramai. Kondisi okupansinya juga sangat bagus rata-rata mencapai 80 persen," jelasnya, Minggu (22/1/2023).

Banyaknya kegiatan yang sifatnya menghibur di Yogyakarta. Sangat mendongkrak dengan okupansi hotel. Joko menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan libur perayaan Imlek nembawa dampak positif bagi bisnis hotel dan restoran. Di antaranya, banyak terselenggara event di beberapa tempat. Kemudian di hari Senin juga sebagian ada yang cuti bersama.

"Cuaca juga sangat berpengaruh terhadap pergerakan wisatawan. Jika cuaca cerah dan memungkinkan, maka (banyak yang) liburan. Di sisi lain, jika musimnya hujan juga sama, dampaknya (wisatawan) enggan kemana-mana," jelas GM Hotel Royal Darmo Malioboro ini.

Kenaikan Okupansi Hotel di Kabupaten Bantul Belum Signifikan

Tapi hal ini seolah berbanding terbalik dengan kondisi di Bantul. Ternyata libur panjang Tahun Baru Imlek 2023 belum signifikan dalam mendongkrak okupansi hotel di Kabupaten Bantul.

Wisatawan-di-Jogja-a.jpg

Pencapaiannya masih di bawah Natal dan tahun Baru lalu. Merujuk data Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(PHRI) Kabupaten Bantul tingkat hunian hotel kisaran 60-70 persen.

Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, Minggu (22/1), mengatakan laporan dari pelaku bisnis hotel berbintang di Bantul tingkat hunian libur akhir pekan dan cuti bersama Imlek 2023 berkisar 60-70 persen.

"Angka tersebut anjlok jika dibanding saat libur Natal dan Tahu Baru 2023 lalu. "Ketika didata libur akhir pekan dan cuti Tahun Baru Imlek dalam kisaran 60-70 persen  tingkat hunian hotel bintang di Bantul," jelasnya.

Hendra mengungkapkan, libur akhir pekan dan cuti bersama Imlek 2023 tentu berimbas terhadap destinasi wisata. Pengunjung bakal menyerbu
destinasi wisata, namun mereka tidak tinggal tinggal dalam waktu lama.

"Wisatawan datang ke Bantul dengan tujuan Pantai Parangtritis dan objek wisata lain. Kemudian malam harinya ke Malioboro Yogyakarta. Langsung pulang ke daerah tidak ada yang menginap di hotel," ujarnya.

Terpisah Purwo Harsono Ketua Koperasi Notowono sebagai operator kawasan objek wisata Hutan Pinus di Mangunan Muntuk serta Terong, mengungkapkan sampai sekarang itu kondisinya masih stabil. Jika dibanding sebelum Covid-19 masih sekitar 40 persen. Meski begitu pihaknya sangat optimis salah satu sektor wisata di Yogyakarta ini ke depan bakal segera bangkit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES