Peristiwa Daerah

Angka Buta Huruf di Kabupaten Probolinggo Masih Tinggi, Urutan Ke-5 di Jatim

Kamis, 26 Januari 2023 - 19:48 | 156.73k
Infografik BPS Jatim
Infografik BPS Jatim
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOAngka Buta Huruf atau ABH penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi, yaitu di angka 14,59 persen. Angka itu membawa kabupaten setempat menyandang predikat ABH tertinggi urutan ke-5 di Jawa Timur.

Berdasarkan Susenas 2021 yang diriis oleh BPS Kabupaten Probolinggo, persentase penduduk menurut kemampuan baca tulis dan jenis kelamin di Kabupaten Probolinggo 2021 sebagai berikut.

Advertisement

Kemampuan melek huruf atau baca tulis bagi kalangan laki-laki sebesar 91,13 persen. Sedangkan untuk kalangan wanita sebesar 80,07 persen. Sehingga total persentase mencapa 85,41 persen.

Untuk angka buta huruf bagi kalangan laki-laki sebesar 8,87 persen, dan kalangan wanita sebesar 19,93 persen. Sehingga total persentase sebesar 14,59 persen.

Secara harfiah, angka melek huruf atau AMH merupakan suatu ukuran persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis.

Infografis-by-BPS-Jatim-a.jpgInfografik BPS Kabupaten Probolinggo

Dapat membaca dan menulis, yakni diartikan dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf Latin, huruf Arab atau huruf lainnya.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, mayoritas penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Probolinggo sudah semakin banyak yang melek huruf.

Hanya saja, tingginya angka buta huruf penduduk perempuan dimungkinkan adalah penduduk yang berusia lanjut. Karena pada masa lalu pendidikan bagi kaum laki-laki lebih diutamakan dibanding perempuan.

Meski angka melek huruf di Kabupaten Probolinggo terbilang cukup tinggi, namun angka buta huruf penduduknya masih berbanding terbalik.

Sebagaimana dilansir dalam rilis BPS Jawa Timur pada tahun 2021, beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki Angka Buta Huruf (ABH) yang cukup tinggi.

Kabupaten itu adalah Kabupaten Bondowoso,  Sampang, Situbondo, Sumenep, Probolinggo, Jember, Ponorogo, Tuban dan Bangkalan. Dalam urutan itu, Kabupaten Probolinggo masuk urutan tertinggi ke-5

“Bila diperhatikan, penduduk pada beberapa wilayah tersebut memiliki kesamaan karakteristik sosial budaya,” ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dikutip dari situs Kominfo Provinsi Jatim.

ABH, lanjut Dadang, merefleksikan belum meratanya pendidikan yang diperoleh penduduk di suatu wilayah. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang besar, Jawa Timur memiliki ABH cukup tinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.

“Kondisi geografis Jawa Timur yang mencakup beberapa kepulauan di beberapa kabupaten merupakan kendala tersendiri dalam memberikan akses pendidikan yang merata,” terang Dadang.

Selain itu, kemampuan membaca dan menulis luruf Latin atau huruf lainnya tidak dimiliki oleh sebagian penduduk di Jawa Timur erat kaitannya dengan kemiskinan.

Jawa Timur memiliki jumlah penduduk miskin cukup tinggi karena kepadatan penduduknya yang relatif tinggi.

“Kerterbatasan ekonomi tersebut juga menjadi faktor penyebab tingginya Angka Buta Huruf di Jawa Timur di samping karena alasan sosial budaya dan geografis,” pungkas Kepala BPS Jatim ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES