Beras Lokal Langka, Pedagang Pasar Pucang Sebut Stok Barang di Agen Lambat

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah pedagang retail dan eceran sembako mengeluhkan ketersediaan stok beras petani lokal seperti jenis Bramo dan IR 64.
Kelangkaan stok tersebut berdampak pada kenaikan harga per kilogram. Kondisi ini juga terjadi di Pasar Pucang Surabaya. Kalaupun tersedia tidak banyak. Pedagang hanya mendapat kiriman terbatas.
Advertisement
Muhammad Basir, pedagang eceran telur dan beras mengatakan, harga untuk beras jenis pandan wangi dan mentik naik sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000 sejak Januari lalu.
"Kata agennya kalau beli jenis pandan wangi atau mentik itu barangnya telat sehingga naiknya itu signifikan. Pandan wangi awalnya jual 15 ribu sekarang 16 ribu sejak bulan Januari kemarin. Kalau beras biasa (premium lokal) 10 ribu naik jadi 12 ribu," ujar Muhammad Basir.
Kelangkaan stok itu ia sebut baru kali ini terjadi. Muhammad Basir sendiri tidak menjual beras impor. Menurutnya, beras lokal lebih banyak peminat karena lebih punel.
"Telat ini baru terjadi ini. Kalau telat biasanya gak pernah," ungkapnya.
Operasi Beras Murah Pemprov Jatim di Pasar Pucang Surabaya, Sabtu (4/2/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Senada, Hamid, pemilik Toko Joyo yang menjual berbagai sembako kering juga mengakui bahwa kelangkaan stok beras turut mempengaruhi harga jenis premium dalam kemasan lima kilogram. Namun, ia katakan barang tersebut tak pernah telat datang karena Hamid hanya mendapat jatah kiriman 40 sak dalam seminggu. Harga satu kemasan mengalami kenaikan dari Rp65.000 menjadi Rp70.000 selama tiga bulan terakhir.
"Harga agak mahal. Tapi kalau premium nggak pernah telat.
Dampak kelangkaan dan kenaikan harga tersebut hampir rata di Wilayah Jatim. Oleh karena itu, Pemprov mengambil langkah cepat dengan melakukan operasi beras murah.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan BULOG Kanwil Jatim, JGU (BUMD) dan distributor menggelontorkan puluhan ribu ton beras murah ke pasar-pasar rakyat.
Khofifah bahkan memimpin langsung operasi beras murah perdana di Pasar Pucang Surabaya, Sabtu (4/2/2023).
Beras BULOG kategori medium tersebut dibanderol harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Mulai hari ini melakukan operasi pasar dengan harga di bawah HET, jadi kalau HET per kilogram medium Rp9.450 tetapi bahwa dilepas di luar Rp9.200," ungkap Khofifah.
Ia berharap harga beras medium dalam kemasan lima kilogram itu sampai pada pengecer dengan harga Rp46.000.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, operasi pasar ini akan dilakukan di berbagai pasar di Jawa Timur setiap hari hingga kebutuhan beras masyarakat terpenuhi dan harga beras di masyarakat stabil. Untuk itu, Khofifah berharap dengan adanya operasi pasar maka harga beras di Bulan Februari ini bisa terkendali. Serta stok beras bisa terdistribusi dengan baik kepada masyarakat.
Gubernur Khofifah memimpin Operasi Beras Murah Pemprov Jatim di Pasar Pucang Surabaya, Sabtu (4/2/2023). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Terkait kenaikan harga beras ini, sebelumnya Gubernur Khofifah secara khusus telah melakukan rapat bersama Menteri Pertanian dan stakeholder terkait untuk membahas mengenai naiknya harga beras di sejumlah wilayah Jatim.
Yakni rapat bersama BULOG, perwakilan Gapoktan Jatim, Perkumpulan Penggilingan Padi (PERPADI) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras Jatim, Kepala Dinas Pertanian Jatim serta stakeholder terkait.
Dengan operasi pasar beras murah, Khofifah berupaya meredam lonjakan harga beras dan menguatkan daya beli masyarakat. Operasi pasar akan dilakukan pada beberapa titik.
Khofifah juga memastikan bahwa stok beras di BULOG Jatim aman. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir.
"Kami harap bulan Februari ini stok beras bisa terdistribusi dengan baik sampai kepada konsumen," tandas Khofifah.
Pimpinan Wilayah Perum BULOG Kanwil Jatim, Ermin Tora pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa sampai saat ini BULOG sudah memasok beras ke 100 pasar di Wilayah Jatim dengan total mencapai 20 ribu ton beras. Pasokan ini akan terus dilakukan sampai bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi pada Maret-April nanti sudah memasuki musim panen.
“Untuk stok beras di BULOG saat ini masih cukup ya dan kita akan terus mendistribusikan beras ini ke pasar-pasar sampai kebutuhan masyarakat tercukupi,” katanya.
Operasi beras murah ini disambut antusias oleh masyarakat. Bahkan, sejak digelar pada pukul 08.00 WIB, antrean masyarakat yang membeli beras murah sudah panjang. Total ada 8 ton beras yang disiapkan dalam operasi pasar di Pasar Pucang Anom ini.
Antusiasme warga begitu terasa sebab, saat ini harga beras medium yang dijual di Pasar Pucang Anom berkisar antara Rp12.000 - 12.500. Di Operasi pasar ini, masyarakat dapat membeli beras medium kemasan 5 kg maksimal 2 pak per orang.
“Di operasi pasar ini saya dapat beras dengan harga paling murah, biasanya itu kalau beli yang kemasan 5kg itu harganya Rp. 60 ribu, ini saya dapat Rp. 46 ribu, Alhamdulillah. Maturnuwun Bu Gubernur, kalau bisa inginnya saya ini bisa tiap hari karena ini membantu kita, membantu masyarakat,” kata Atika, salah satu konsumen.
Operasi pasar ini tidak hanya menyasar kepada para masyarakat atau konsumen langsung, tapi juga para pedagang pasar. Dimana, para pedagang beras di pasar ini juga dapat menjual beras medium operasi pasar kepada konsumen dengan harga Rp. 46.000 untuk kemasan 5kg.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Pucang Anom, Hamid (pemilik Toko Joyo) mengatakan, naiknya harga beras beberapa waktu belakangan ini membuat pembeli menurun.
Di mana selama dua bulan terakhir ia menjual beras kemasan 5 kg dengan kisaran harga Rp. 65-70 ribu per kg. Dengan adanya operasi pasar ini ia mengaku senang karena harga beras lebih murah dan pembeli meningkat.
"Ini tadi saya menjual 50 pack beras kemasan 5kg dari operasi pasar ini dengan harga Rp 46 ribu. Cepat sekali habisnya. Ini sekarang sudah habis. Ya saya senang karena otomatis pembeli meningkat, kalau bisa tiap hari lah begini," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |