Peristiwa Daerah

Batik Karya Perajin Bantul Menjadi Seragam Delegasi ATF 2023

Senin, 06 Februari 2023 - 21:27 | 82.01k
Salah satu delegasi ATF 2023 memakai baju batik motif pinus. (Foto: Humas ATF 2023)
Salah satu delegasi ATF 2023 memakai baju batik motif pinus. (Foto: Humas ATF 2023)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dua motif batik karya perajin dari dusun Kembang Songo Trimulyo Jetis Bantul membuat penampilan anggota delegasi ATF 2023 menjadi lebih elegan. Motif batik pinus ini digunakan pada saat pembukaan di komplek candi Prambanan. Dan saat acara penutupan di komplek Keraton Yogyakarta menggunakan motif batik nitik.

Sang desainer Erwin Yuniati mengaku bangga, karena hasil karyanya dipakai oleh tamu - tamu penting negara. Sehingga dapat turut mempromosikan motif batik Bantul ke dunia internasional. Supaya dapat lebih dikenal lebih luas sekaligus membuka pasar ekspor produk batik Bantul. Agar sejajar dengan motif batik yang sudah go internasional.

Advertisement

Kedua motif batik tersebut tidak dibuat khusus untuk perhelatan ATF 2023. Sehingga dirinya kaget, saat utusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraft) memilih motif tersebut sebagai seragam untuk delegasi pada ajang kegiatan bertaraf internasional, yang digelar di Yogyakarta. 

Lebih lanjut Erwin menjelaskan, untuk motif pinus dibuat atas permintaan Bupati Bantul untuk membuat motif batik yang sekaligus mempromosikan obyek wisata di Bantul. Setelah mencari ide beberapa waktu, munculah motif pinus, untuk mempromosikan hutan pinus mangunan, sebagai saah satu obyek wisata unggulan di Bantul. 

"Pinus memiliki makna perdamaian, sekaligus ambisi dalam hal - hal yang bersifat positif," jelas Erwin Yuniati saat dihubungi lewat telepon, Senin (6/2/2023).  

Untuk mempercantik motif pinus, desain batik diberi motif dasar truntum. Selain menambah kesan cantik, truntum juga memiliki makna filosofis. Truntum yang berarti tumbuh, memberikan pesan bagi pelaku UMKM untuk terus berkembang. Mampu mengikuti selera pasar, serta beradaptasi dengan segala kondisi. Serta berinovasi untuk melahirkan hal - hal baru.

Dalam kunjungan ke Bantul, Menparekraf tertarik dengan motif batik pinus, dan memilih sebagai seragam delegasi ATF 2023. Sehingga baru dibuat 18 potong, untuk seragam menteri - menteri dari negara Asean. Namun setelah viral di IG, diperkirakan akan banyak pesanan.

Sementara motif batik nitik merupakan warisan leluhur Keraton Yogyakarta. Setelah lama hilang, dirinya berupaya mencari perajin batik nitik yang masih tersisa. Sampai ditemukan 14 perajin berusia lanjut di dusun Kembang Songo Trimulyo Jetis Bantul. Melalui proses transformasi budaya, saat ini lahir ratusan perajin baru.

Berbeda dengan motif batik umumnya, batik nitik memiliki ciri khusus. Karena menggunakan ujung canting yang dibelah empat, serta proses membatik dengan cara dititik. Maka dihasilkan motif - motif yang simetris. Meski demikian tetap akan muncul pola - pola yang indah, saat titik - titik tersebut dirangkai.

Karena keunikan tersebut, batik nitik didaftarkan sebagai sebuah kekayaan intelektual. Dengan mengantongi sertifikat indikasi geografis dari Kemenkumham. Keunikan batik nitik diharapkan menjadi nilai tambah, dalam persaingan di kancah global. Untuk menghadapai produk kain dari negara lain.

Pewarnaan kedua motif batik sengaja menggunakan pewarna alami. Masing - masing kulit pohon mahoni, tingi, dan daun indigo. Selain ramah lingkungan, untuk menghindari resistensi kulit warga asing terhadap pewarna buatan. Erwin juga merasa sayang, jika produk premium tidak sekalian diwarnai dengan pewarna yang berkelas.

Agus Sulistyana selaku Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, mengaku turut merasa bangga dengan batik karya Bantul yang akan dipakai delegasi ATF 2023. Kondisi ini menunjukan mulai terbangunnya sinergi, antara kegiatan pariwisata dan Craft. Untuk mewujudkan hubungan simbiosis mutualisme. Sehingga kedua bidang akan mendapat keuntungan dari sinergi ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES