Peristiwa Daerah

Jemaah di Bondowoso Akan Mundur Jika Biaya Haji Tetap Naik, Ini Kata Kemenag

Jumat, 10 Februari 2023 - 11:44 | 69.18k
Ilustrasi - Jemaah Haji (FOTO: pexels.com)
Ilustrasi - Jemaah Haji (FOTO: pexels.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kementerian Agama (Kemenag), memberikan usulan baru Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya haji 2023. Nilainya lebih kecil Rp2,4 juta.

Dengan usulan baru tersebut, total biaya haji 2023 kini menjadi Rp 96,4 juta dari semula Rp98,8 juta. Tetapi belum ada rencana penurunan tersebut.

Advertisement

Atas usulan biaya haji 2023 itu, jemaah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur berharap, biaya nantinya tidak memberatkan jemaah calon haji (JCH).

Ketua IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupaten Bondowoso, Asy'ari Pasha mengatakan, ada beberapa jamaah haji di Bondowoso mengaku akan mundur berangkat tahun ini jika rencana kenaikan ongkos haji terealisasi.

"Bagi jamaah haji, informasinya banyak yang akan mundur," kata dia saat dikonfirmasi.

Pihaknya berharap, ongkos haji nantinya tidak memberatkan jemaah. "Yang penting tidak memberatkan," kata dia.

Sementara Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) pada kantor Kemenag Bondowoso, Suhariyono mengatakan, sebenarnya biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Agama sudah rasional. 

"Jika usulan itu dikurangi maka subsidi yang harus dibebankan kepada negara itu lebih besar," kata dia.

Menurutnya, kondisi itu nanti akan mengambil hak dari jamaah haji. "Yakni dari subsidi jemaah tahun-tahun berikutnya yang masih belum berangkat," kata dia.

Dia juga memaparkan, biaya haji yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi memang mengalami penurunan dari Rp 106 juta menjadi Rp 99,8 juta.

Tetapi konsep yang diajukan oleh Menteri Agama berbeda dari tahun sebelumnya. Pada 2022 lalu subsidi yang diberikan pemerintah sebesar 60 persen, sedangkan tanggungan jamaah 40 persen.

Tetapi untuk tahun ini kata dia, berlaku sebaliknya. Dimana 60 persen dibebankan kepada jamaah. Sementara 40 persen itu ditanggung pemerintah pemerintah. "Jadi subsidinya dikurangi," imbuh dia.

Pengurangan subsidi tersebut karena peningkatan jumlah jemaah. Menurutnya, pada 2022 lalu total jamaah Indonesia hanya 100 ribuan dengan subsidi sekitar Rp 7 triliun. 

Tetapi untuk tahun ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tetap memberikan subsidi Rp 7 triliun tetapi dibagi ke jemaah yang lebih banyak, yakni 221 ribu jmaah.

Menurutnya, secara hitungan menjadi berat ketika dibandingkan dengan jamaah yang lainnya.

"Cuma kita rasionalisasi saja dengan angka kita menabung ataupun menaruh uang secara deposito itu perbankan sebanyak 25 juta," jelas dia.

Informasi dihimpun, kenaikan tidak hanya terjadi pada biaya haji, tetapi juga pada ibadah umrah. Sebab banyak hotel di Arab Saudi menaikkan tarif tiga kali lipat dibanding semula. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES