Pasca Gempa, Pemerintah Turki Tahan Ratusan Kontraktor Bangunan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Turki menahan ratusan kontraktor sejumlah bangunan baik perumahan maupun gedung bertingkat saat korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah barat laut telah melebihi 29.000 orang.
Korban-korban yang masih terjebak dibalik reruntuhan bangunan dan gedung-gedung bertingkat diyakini masih ribuan.
Advertisement
Korban tewas akibat gempa bumi di Turki saja naik menjadi 24.617 pada Minggu dan Suriah barat laut tercatat 4500 orang.
Dilansir Al Jazeera, pemerintah Turki saat ini sedang gencar melakukan penyelidikan terkait runtuhnya banyak bangunan dan telah memerintahkan 131 orang untuk ditangkap.
Turki berjanji untuk menyelidiki secara menyeluruh siapa pun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dan telah memerintahkan penahanan 131 orang yang dijadikan tersangka itu.
Kementerian Kehakiman Turki telah menuntut kontraktor, bersama dengan orang-orang yang bertanggung jawab lainnya.
Bangunan yang runtuh akibat gempa besar yang melanda selatan Turki diidentifikasi dengan cepat dan langkah-langkah telah diambil untuk mencegah mereka melarikan diri dari negara tersebut.
Kementerian telah mengeluarkan pengumuman kepada kantor kejaksaan untuk penyelidikan yang efektif di 10 provinsi yang terkena dampak gempa bumi dan meminta mereka untuk mendirikan kantor investigasi kejahatan gempa bumi.
"Jaksa yang akan bekerja di kantor-kantor yang akan didirikan ini tidak akan dibebani pekerjaan lain," bunyi pengumuman itu.
Juga ditekankan bahwa upaya akan dilakukan untuk mengidentifikasi kontraktor, insinyur catatan dan pengawas bangunan yang hancur, yang jumlahnya melebihi 64.000 itu.
"Investigasi yang diperlukan akan segera dilakukan terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab, dan langkah-langkah perlindungan akan diambil dari kemungkinan kabur dan menghilangkan barang bukti," tambahnya.
Bukti akan dikumpulkan secara akurat dan lengkap, dan komite ahli yang terdiri dari arsitek, geologi, dan insinyur sipil akan dibentuk untuk menyiapkan laporan tentang subjek tersebut.
Sebuah studi juga akan dilakukan di TKP di hadapan para ahli di bawah pengawasan jaksa penuntut umum dan laporan akan dijalankan.
"Izin bangunan, sertifikat penggunaan bangunan, dan proyek arsitektur dan statis akan diperoleh dari kota terkait, pemilik bangunan dan perusahaan inspeksi bangunan tanpa penundaan dan diserahkan ke komite ahli," katanya.
Sebanyak 131 tersangka diidentifikasi dalam penyelidikan terkait masalah tersebut, Wakil Presiden Fuat Oktay menambahkan bahwa 113 diantaranya ditahan, satu lagi ditangkap.
Kontraktor Hasan Alpargün yang melarikan diri ke Siprus ditangkap di Nicosia. Sementara Mehmet Ertan Akay, kontraktor kompleks perumahan Ayşe-Mehmet Polat yang hancur di Gaziantep dan İbrahim Mustafa Uncuoğlu, kontraktor Apartemen Bahar ditahan di Istanbul .
Mehmet Yaşar Coşkun, pemilik Antis Yapı yang membangun Kediaman Renaisans di Hatay yang hancur akibat gempa, juga ditangkap di bandara saat mencoba melarikan diri ke Montenegro.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan bahwa 131 tersangka itu sejauh ini telah diidentifikasi bertanggung jawab atas runtuhnya beberapa dari ribuan bangunan yang rata dengan tanah di 10 provinsi yang terkena dampak gempa Senin pagi lalu.
"Perintah penahanan telah dikeluarkan untuk 113 diantaranya," kata Oktay kepada wartawan dalam pengarahan di pusat koordinasi penanggulangan bencana di Ankara.
"Kami akan menindaklanjuti ini dengan cermat sampai proses peradilan yang diperlukan selesai, terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka," tambah dia.
Dia mengatakan kementerian kehakiman telah membentuk biro investigasi kejahatan gempa bumi di provinsi zona gempa untuk menyelidiki kematian yang lebih dari 24.617 di Turki dan 4500 di Suriah itu.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |