Peristiwa Daerah

Menengok Gang Tahu di Situbondo, Hampir Seluruh Warganya Jadi Pengusaha Tahu

Senin, 13 Februari 2023 - 18:28 | 149.94k
Inilah Gang Tahu, yang warganya mayoritas bekerja produksi tahu. (Foto: Miftahurrahman/TIMES Indonesia)
Inilah Gang Tahu, yang warganya mayoritas bekerja produksi tahu. (Foto: Miftahurrahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Sebuah jalan kecil di Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jatim, diberi julukan gang tahu karena sebagian besar warga di jalan tersebut berkerja sebagai pengusaha tahu. 

Saking banyaknya warga yang bergelut di bisnis tahu, pada tahun 2017 lalu pemerintah desa setempat secara resmi menamai jalan tersebut sebagai Gang Tahu, yang dibuktikan dengan pemasangan plang gapura jalan yang bertuliskan Gang Tahu.

Advertisement

Salah satu saksi hidup sejarah di gang kecil itu mengatakan, industri tahu besuki yang saat ini berpusat di Gang Tahu, Desa Jetis, Besuki, Situbondo itu, memang hampir semua warganya menggeluti usaha tahu. Tahunyapun memang sudah dikenal ke-khasannya sejak dulu, yang rasanya beda dengan tahu di daerah lainnya.

Gang-Tahu-2.jpgSalah satu warga sedang memproduksi tahu.(Foto: Agus Miftahorrahman/TIMES Indonesia)

Subandri (57) menceritakan tentang sejarah tahu besuki itu. Pria paruh baya itu sehari-harinya sibuk bekerja sebagai penjual tahu besuki ke beberapa daerah sekitar Besuki bahkan hingga Probolinggo. 

"Semuanya kembali ke tahun 1965. Di desa sebelah itu ada orang China namanya Yok Di. Beliau itu pebisnis tahu pertama di daerah sini," cerita Subandri, saat ditemui pada Senin (13/2/2023).

"Beberapa tahun kemudian, masyarakat lokal bernama H Ridwan, juga mulai membuka bisnis serupa. Di sana kemudian orang-orang Desa Jetis, juga mulai ikut berbisnis tahu," kata dia. 

"Masih pakai alat tradisional waktu itu. Gilingannya masih pakai batu," lanjut Subandri.

Subandri kemudian menceritakan sejarah perkembangan industri tahu di Desa Jetis, yang mengalami pertumbuhan pesat pada kurun waktu 2005 hingga 2010.

Gang-Tahu-3.jpgTahu yang diproduksi oleh salah satu pengusaha tahu di Besuki, Situbondo. (Foto: Agus Miftahorrahman/TIMES Indonesia)

"Sekitar 2005 sampai 2010 itu banyak yang mulai buka bisnis tahu juga. Ada yang produksi, ada yang cuma jual," terangnya. 

Secara umum, selain bekerja sebagai petani. Sebagian besar masyarakat Gang Tahu bekerja sebagai produsen tahu rumahan. 

"Kalau yang paling banyak ya produsen tahu, kemudian pedagang tahu keliling lalu petani," beber Subandri. 

Tahu Besuki Dipasarkan Hingga Bondowoso, Probolinggo dan Pasuruan

Soal pemasaran, diketahui bahwa pemasaran tahu besuki sudah menyentuh beberapa kota sekitar. Tidak hanya Situbondo, namun juga sudah sampai hingga Bondowoso, Probolinggo dan bahkan Pasuruan. 

"Biasanya pengiriman tahu luar kota itu malam-malam. Pakai pikap, biasanya sampai 50 timba tahunya," katanya. 

Usut punya usut, pemasaran tahu besuki hingga luar kota ternyata disebabkan oleh terlalu banyaknya masyarakat yang berusaha tahu. 

"Karena sudah kebanyakan, mau tidak mau harus jual keluar. Kalau tidak ke Probolinggo ya ke Bondowoso," jelasnya. 

Diketahui, bisnis produksi tahu di gang tahu, tidak hanya menjadi pekerjaan mayoritas, namun juga menjadi tulang punggung keluarga yang ada di Desa Jetis. 

Maftuhan (43) salah satu pengusaha tahu besuki mengaku, setiap harinya bisa memproduksi hingga 100 papan tahu lebih. Satiap papan tahu besuki kurang lebih sama dengan setengah timba yang biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

"Sehari itu minimal 100 papan. Kalau ndak sampai bisa rugi karena cost produksi seperti pembelian biji kedelai dan bahan lainnya tidak tercukupi. Mau tidak mau harus didorong produksinya," ungkap Maftuhan. 

Diketahui dari berbagai sumber, pengusaha tahu besuki dapat mengantongi omzet hingga jutaan rupiah setiap bulannya. Penghasilan itu diperoleh dari penjualan tahu yang tiap harinya bisa tembus hingga ratusan papan. 

"Kabanyakan pengusaha di sini (Gang Tahu) itu pekerjaan utama. Mau tidak mau harus ngejar target agar bisa untung dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," lanjutnya.

Selain masyarakat umum, pelanggan tahu besuki berasal dari pengusaha rumah makan dan penjual gorengan di Besuki, Situbondo dan sekitarnya. 

"Sementara, selain ke wilayah Besuki,  pasokan paling banyak itu ke Probolinggo. Disana sudah ada pihak yang memesan hingga ratusan papan yang kemudian dijual kembali," jelas Maftuhan, soal warga Gang Tahu di BesukiSitubondo(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES