Kura-kura Matamata, Menurut Namanya Apakah Berasal dari Indonesia?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernahkah anda mendengar seeokor binatang bernama matamata? Jika belum menilik dari namanya pasti anda berpikir binatang ini berasal dari Indonesia. Tapi tidak, hewan berjenis kura-kura air tawar tersebut merupakan hewan asli Amerika Selatan.
Memiliki penampilan seram, kura-kura ini mempunyai cangkang yang kasar dan menonjol seperti perbukitan. Wajahnyapun tak kalah seram. Mulai dari leher hingga muka dipenuhi dengan kutil. Hidungnya kecil panjang dan matanya berada lurus dengan tinggi hidung.
Advertisement
Seperti kura-kura lain matamata memiliki mulut yang lebar. Uniknya bentuk mulut hewan tersebut seperti sedang tersenyum. Kakinya juga tajam lengkap dengan cakar yang dapat digubakan untuk mengoyak makanannya.
Habitat Alami Matamata
Kura-kura ini tinggal diperairan air tawar. Di Amerika Selatan jenis reptilia tersebut masih sering dijumpai di aliran-alran sungai khususnya daerah pedesaan atau yang dekat dengan hutan setempat.
Mereka lebih suka tinggal di perairan dangkal dan berlumpur sehingga kura-kura tersebut mampu menongolkan wajahnya ke atas permukaan air. Saat mengangkat kepala ke permukaan air mereka juga akan mengambil nafas.
Matamata juga bukan perenang hebat. kebanyakan dari hewan ini tak mampu berenang di perairan dalam. Mereka akan lebih menyukai berada di pinggiran sungai yang dangkal atau aliran ceruk yang tidak terlalu kuat.
Sebagai binatang endemik Amerika Selatan, kura-kura ini dapat dengan mudah ditemukan di negara Venezuela, Brazil, Peru, Ekuador, Kolombia dan Bolivia. Binatang tersebut juga bisa ditemukan di kepulauan Trinidad dan ceruk hutan Amazon.
Makanan Utama Matamata
Hewan jenis reptil ini umumnya mampu mencapai berat 17.2 kiloram. Sejauh ini kura-kura berjenis ini diketahui dapat tumbuh hingga 14 centimeter. Cukup kecil jika dibandingkan dengan ukuran kura-kura air tawar lainnya.
Hidup dan berkembang biak di sungai, hewan ini memakan ikan-ikan kecil yang ditemuinya. Mereka akan berkamuflase dan bersembuni di perariran berlumpur dan mengendap-ngendap menunggu mangsanya lewat.
Setelah si mangsa lewat, mulut yang penuh senyum milik kkura-kura tersebut akan berubah menjadi mesin penyedot dan memasukkan ikan yang lewat di depannya. Terkadang mereka juga akan menangkap ikan-ikan tersebut dengan cakar tajam yang dimiliki.
Hewan ini berjenis nokturnal dan lebih aktif di malam hari. Saat siang penglihatannya tidak akan begitu bagus. Jadi jika anda memiliki matamata maka disarankan untuk memeliharanya ditempat dengan cahaya redup atau gelap.
Matamata berkembangbiak dengan cara bertelur. Sekali bertelur hewan tersebut mampu memproduksi 12 hingga 28 biji telur. Kura-kura ini akan membuat sarang di daerah kering dan membiarkan telur-telurnya berinkubasi selama 200 hari.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |