Peristiwa Daerah

Haul Masyayikh pada Harlah 74 Ponpes Nurul Jadid Dihadiri Ribuan Jemaah

Minggu, 19 Februari 2023 - 14:08 | 157.68k
Haul masyayikh menjadi salah satu rangkaian Harlah ke-74 Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Humas Ponpes Nurul Jadid)
Haul masyayikh menjadi salah satu rangkaian Harlah ke-74 Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Humas Ponpes Nurul Jadid)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPonpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, sedang memperingati harlah ke-74. Banyak kegiatan digelar. Salah satunya haul masyayikh pada Minggu pagi (19/2/2023), yang dihadiri belasan ribu jemaah.

Belasan ribu jemaah tersebut tidak hanya dari kalangan santri saja. Para alumni dan masyarakat umum, tumpek blek di setiap sudut zona 1 dan 2 Ponpes Nurul Jadid.

Advertisement

Banyaknya jemaah yang hadir karena kerinduan mendalam. Kerinduan, karena sebelumnya tak bisa hadir langsung selama tiga tahun terakhir akibat pandemi covid-19.

Hadir pula Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur KH Moh. Hasan Mutawakkil 'Alallah. Dalam kesempatan itu, Kiai Mutawakkil menyampaikan tentang hikmah haul.

Haul-Masyayikh-2.jpgPara jemaah khusuk mengikuti setiap rangkaian cara, dan mengenang perjuangan para muassis dan masyayikh Ponpes Nurul Jadid. (Foto: Humas Ponpes Nurul Jadid)

Tapi sebelum Kiai Mutawakkil menyampaikan hikmah haul, terlebih dahulu diawali dengan sambutan Pengasuh Ponpes Nurul Jadid KH Moh. Zuhri Zaini.

Kemudian secara berurutan, digelar pembacaan manaqih pembacaan surat Yasin dan tahlil. Para jemaah pun khusuk mengikuti setiap rangkaian acara.

Untuk pembacaan manaqih sendiri dibacakan oleh salah satu alumni Ponpes Nurul Jadi tahun 1990-an, KH Abdul Matin Djawahir.

Lalu, untuk pembacaan surat Yasin oleh KH Moh. Mahfudz Faqih. Sedangkan untuk tahlil dipimpin oleh KH Zianul Mun'im Husni.

Haul-Masyayikh-3.jpgSerangkaian kegiatan Harlah ke-74 Ponpes Nurul Jadid tahun ini digelar secara terbuka, setelah tiga tahun terakhir digelar terbatas akibat pandemi Covid-19. (Foto: Humas Ponpes Nurul Jadid)

Surat Yasin dan tahlil itu dikhususkan untuk almarhumin dan muassis Ponpes Nurul Jadid. Melalui pembacaan tersebut, para santri dan masyarakat kembali diajak untuk mengenang perjuangan para muassis dan masyayikh Ponpes Nurul jadid.

Perjuangan yang patut ditiru dan dipertahankan oleh generasi saat ini. Baik di lingkungan pengasuh, santri maupun para alumni.

Suasana haru pecah dalam kegiatan tersebut usai pembacaan tahlil. Terlebih, ketika Kiai Mutawakkil menceritakan tentang makna haul.

Kiai Mutawakkil juga menyampaikan bagaimana sejarah perjuangan pendiri Ponpes Nurul Jadid, KH Zaini Mun'im. Ulama besar yang juga segaris perjuangan dengan Kiai Hasan Sepuh, kakek Kiai Mutawakkil.

Perlu diketahui, acara haul masyayikh dan harlah ke-74 Ponpes Nurul Jadid ini berakhir sekitar pukul 10 pagi. Acara dipuncaki dengan pembacaan doa oleh Sayyidil Habib Abdullah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES