Seru, Tumpengan Manggis Wonosalam Hipnotis Pengunjung

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tumpengan manggis tradisi sedekah bumi dari Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang mampu menarik wisatawan hingga luar daerah.
Dalam pantauan TIMES Indonesia di lokasi, ribuan pengunjung telah memadati Lapangan Jarak sejak pagi. Lokasi yang berada di lereng gunung anjasmoro dengan medan yang cukup ekstrim tidak menyurutkan semangat pengunjung untuk hadir yang mengikuti upacara adat tahunan tersebut.
Advertisement
Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus berjalan kali sekitar 1 kilometer dari lokasi parkir. Meski jaraknya jauh, terlihat dari plat kendaraannya pengunjung tidak hanya dari daerah Jombang saja, melainkan dari daerah tetangga seperti plat L dan plat W.
Seperti yang diketahui, tumpengan manggis merupakan tradisi sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur para petani atas melimpahnya panen buah manggis di desa setempat.
Tradisi yang sudah digelar selama 3 kali ini, mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Wonosalam. Setidaknya pada tahun 2023 ini ada sekitar 2023 kilogram buah manggis yang akan dibagikan pada acara tersebut.
Terlihat 2023 kilogram buah manggis itu disusun rapi layaknya sebuah gunungan manggis. Serta dikelilingi 9 gunungan kecil dibawahnya.
Sembilan gunungan itu berasal dari dusun-dusun yang berada di desa tersebut yang diarak dari balai desa ke lapangan Desa Jarak. Kegiatan itu jadi lebih seru. Selain ada arak-arakan tumpengan manggis juga ada pertunjukan seni budaya seperti bantengan, jaranan dan tradisi lain yang disuguhkan.
Ribuan warga antusias mengikuti tradisi tumpengan manggis di lapangan Desa Jarak, Wonosalam, Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Sesampainya semua gunungan di lokasi, masyarakat langsung mengerumuninya. Bahkan ketika doa belum selesai dipanjatkan masyarakat sudah mulai berebut gunungan manggis di setiap hadapannya.
Keseruan berebut buah manggis tidak lagi bisa dihindarkan. Tapi hal itulah yang menjadi daya tarik dari sebuah tradisi tumpengan manggis tersebut.
Azmi R, salah satu pengunjung yang berasa dari Tuban, Jawa Timur mengaku bahwa dirinya penasaran atas keseruan pada puncak tumpengan manggis.
"Penasaran akan serunya, dulu liat di medsos seru. Dan akhirnya beneran seru. Meski cuma dapat satu kilo," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (11/2/2023).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Jombang, Sumrambah. Ia merasa kagum dan mengapresiasi kinerja keras dari panitia Desa Jarak yang meneruskan tradisi yang cukup menarik tersebut.
"Ini tradisi yang baik, harus terus dilestarikan setiap tahunnya. Desa Jarak memang top," puji Sumrambah.
Menurutnya, masyarakat Desa Jarak mempunyai cara yang unik dalam mensyukuri yang telah diberikan oleh Tuhan.
"Alhamdulillah, semoga panen berikutnya lebih bagus lagi, diberikan keberlimpahan yang lebih bagus lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jarak Agus Darminto menjelaskan 2023 kilogram manggis dibagi menjadi 14 buah tumpeng. Sementara tumpeng manggis yang dijadikan maskot terbesar tidak terhitung jumlahnya.
"Sebanyak 14 tumpeng manggis itu dari 7 dusun dan beberapa lembaga pendidikan yang ada di Desa Jarak," bebernya.
Acara tumpengan manggis tersebut, lanjut Agus, merupakan salah satu rangkaian dari acara pesta durian yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2023.
"Kekurangan yang ada pada acara hari ini akan kita tingkat lagi agar rangkaian acara selanjutnya lebih meriah," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |