Peristiwa Daerah

Ribuan Ulat Bulu Serang Rumah Warga di Situbondo, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Senin, 20 Februari 2023 - 14:44 | 281.20k
Petugas BPBD Situbondo, sedang semprot salah satu rumah warga yang diserang ulat bulu.(Foto: BPBD Situbondo for TIMES Indonesia)
Petugas BPBD Situbondo, sedang semprot salah satu rumah warga yang diserang ulat bulu.(Foto: BPBD Situbondo for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, beberapa hari terakhir ini diresahkan dengan adanya serangan ulat bulu. Selain menempel pada pohon, ribuan ulat bulu itu juga menempel di rumah-rumah warga setempat. 

Warga mengaku, banyak ulat bulu ditemukan di sekitar rumah mereka. Hingga para warga kebingungan untuk mengatasi fenomena serangan ulat bulu itu, karena warga merasakan gatal-gatal.

Advertisement

RT 04/ RW 10, Kelurahan Mimbaan, adalah daerah terparah diserang hama ulat bulu. Warga mengaku tidak dapat beristirahat karena gatal sekujur tubuh dan merasa jijik, karena banyaknya ulat bulu yang ditemukan di sekitar rumah mereka.

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto membenarkan fenomena itu. Ia mengatakan, datangnya hama ulat bulu tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca dan kebiasaan warga memelihara pohon mangga di pekarangan rumah.

“Pohon mangga yang banyak ditanam di pekarangan rumah warga, menjadi salah satu sumber utama serangan ribuan ulat bulu di Situbondo,” ungkap Sruwi, melalui telepon selulernya, Senin (20/2/2023).

“Kami sudah melakukan penanggulangan dengan penyemprotan pestisida. Namun, warga juga harus mengantisipasi datangnya ulat bulu susulan mengingat cuaca saat ini,” lanjut dia.

Fenomena Ulat Bulu di Ujung Musim Hujan

Munculnya ribuan ulat bulu merupakan fenomena musiman yang kerap ditemukan pada ujung musim hujan. Biasanya pada Januari hingga Maret setiap tahunnya.

Peneliti ulat dari Lembaga Penelitian dan Ilmu Pengetahuan (LIPI) Hari Sutrisno menjelaskan, fenomena ulat bulu sebagai sesuatu yang alamiah dan menjadi tanda dari ujung musim hujan. 

Turunnya curah hujan membuat musuh alami ulat bulu yakni parasit tidak banyak muncul. Hal itu membuat ulat bulu dapat berkembang dengan cepat dan kerap menjadi momok yang meresahkan warga.

"Ini fenomena biasa saja, ulat bulu selalu ada. Misalnya musim hujan itu parasit atau musuh alamiah ulat bulu banyak bermunculan maka dia (ulat bulu) tidak ada," jelas Sutrisno, sebagaimana dikutip dari website resmi LIPI.

"Selain itu, saat akhir musim penghujan tiba, ulat bulu akan masuk fase kepompong," ungkap dia.

Cara Membasmi Ulat Bulu dan Menghilangkan Rasa Gatalnya

Selain menyemprotkan insektisida ke tanaman di sekitar rumah, untuk membasmi ulat bulu, terdapat beberapa cara mudah yang bisa dilakukan bahkan dengan alat dan bahan seadanya. Salah satu cara yang paling populer adalah semprotan cabai.

Cara membuat semprotan cabai tergolong mudah dan bisa dilakukan di rumah. Berikut cara dan resep membuat larutan cabai pembasmi ulat bulu 

Siapkan cabai kering sebanyak kurang lebih 4 ons. Giling atau haluskan cabai kering tersebut. Tambahkan cabai yang sudah dihaluskan kedalam ½ galon air mendidih dan rebus selama 5 menit. Biarkan hingga dingin kemudian semprotkan ke tanaman yang ada di rumah. Hati-hati awas terkena mata.

Untuk menghilangkan rasa gatal akibat serangan ulat bulu, bisa menggunakan garam atau minyak kelapa dan gosok bagian yang gatal. Hal tersebut untuk membuat bulu halus ulat bulu dapat keluar dari pori-pori kulit dan menghilangkan rasa gatal yang terasa. Itulah tips cara atasi serangan ulat bulu seperti yang terjadi di Situbondo, saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES