Hari Pertama Uji Coba Satu Arah Kayutangan Malang, Pengendara Lega Arus Lalu Lintas Lancar

TIMESINDONESIA, MALANG – Uji coba penerapan skema satu arah di kawasan Kayutangan-Klojen, Kota Malang resmi dimulai per Senin (20/2/2023).
Pantauan TIMES Indonesia, berbagai sudut persimpangan telah dilengkapi oleh water barier sebagai penunjang skema satu arah.
Advertisement
Tak lupa juga, sejumlah rambu penunjuk arah pun juga telah terpasang di berbagai sudut wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Setidaknya, terdapat 100 personel gabungan yang telah ditempatkan di tiga pos pantauan dan sejumlah titik utama penerapan jalur satu arah.
Salah satu pengendara bernama Bimbim (26) mengaku cukup takjub dengan kelancaran arus, terutama yang ada di sepanjang Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage.
"Iya saya lewat sini kok lancar dan jadi lebar banget jalannya. Kayak lebih plong gitu lewatnya, gak ada macet juga," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (20/2/2023).
Meski lancar, ternyata Bimbim juga masih merasa bingung untuk jalur yang memang hampir seluruhnya berubah akibat satu arah di kawasan Kayutangan Heritage.
Akan tetapi, menurutnya bahwa seiring berjalannya waktu tentu para pengendara dan masyarakat bisa memahami jalur yang ada.
"Ya tadi sempat bingung, untuk ada petugas sama papan penunjuk arah itu. Tinggal tunggu waktu aja untuk kebiasaan mungkin," ungkapnya.
Saat ditanya soal adanya sejumlah penolakan dari masyarakat hingga sopir angkot, menurut Bimbim hal tersebut hanya sebuah dinamika menuju kebiasaan baru saja.
"Pokok intinya kalau memang serius ya lanjutkan jangan tiba-tiba batal gara-gara desakan orang. Penting kan menguntungkan pengendara dan tak merugikan warga sekitar juga, karena ini tempat wisata kan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengaku bahwa selain menempatkan petugas di sejumlah titik, ia juga terus memonitor arus lalu lintas melalui pantauan CCTV.
Sejauh ini, ia menganggap bahwa uji coba ini cukup efektif. Terlihat dari setiap sudut wilayah mulai sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan terpantau tak ada kepadatan kendaraan.
"Kami pantau langsung dari CCTV lancar kok. Ya meski ada satu dua kendaraan yang ngotot lawan arus, mungkin belum tahu atau kaget ya jalurnya berganti," katanya.
Ia juga mengaku bahwa masih ada sejumlah kekurangan yang mesti di evaluasi dalam penerapan satu arah tersebut. Salah satunya persoalan rambu penunjuk arah yang harus ditambah.
"Dari sisi sarana ya kurang, perlu kita tambah ya. Masyarakat juga mungkin masih bingung arah, tapi memutarnya juga gak ada yang jauh, cuma sekitar 100 sampai 200 meter saja," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |