Qylo Resmi Dilaunching, Layanan Kendaraan Ojol Berbasis Listrik Ramah Lingkungan

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – PT V STORK resmi melaunching layanan Ojek Online (Ojol) baru bernama Qylo. Qylo tersebut merupakan sebuah layanan ojol ramah lingkungan berbasis listrik tanpa emisi. Pihak perusahaan PT V STORK mengeluarkan Qylo dengan konsep yang berbeda dengan ojol lainnya dikarenakan berbahan listrik.
Direktur PT V STORK Indonesia, Adiwiaji Tanura Nugraha menilai bahwa kehadiran kendaraan motor berbasis listrik ini secara tidak langsung mampu menghitung dan menyelamatkan jumlah karbon. Kemudian juga, hadirnya Qylo ini bisa digunakan oleh semua kalangan baik dari pekerja kantoran, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Advertisement
"Kita siapkan ini untuk semua kalangan yang bekerja tanpa mereka harus menggunakan motor pribadi dengan pemakaian sesuai dengan standar yang kita miliki," jelasnya pada sela-sela acara Soft Launching yang diadakan di Hotel Phoenix Yogyakarta, Senin (20/2/2023).
Dalam kesempatan Soft Launching Qylo ini, PT V STORK juga bekerjasama dengan beberapa pihak di antaranya Nalendra Halilintar Samudra (NHS), PT POS Indonesia, Industri Manufaktur WIKA serta PSEB Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Selain itu, juga terdapat sesi Talkshow bersama perwakilan dari masing-masing instansi.
Ditanya soal keterlibatannya dalam kerja sama dengan pihak kampus UKDW, Adi menjelaskan jika bisa dikatakan akses untuk kendaraan listrik di lingkungan kampus cukup bagus. Mengingat, banyak mahasiswa yang pro aktif terhadap isu-isu perubahan iklim.
"Alasan yang utama kenapa kami pilih kampus UKDW karena city centre. Artinya, keberadaan kampus UKDW letaknya di tengah kota Yogyakarta dibanding kampus lainnya," kata Adi.
"Kemudian, launching perdana di kota Yogyakarta ini juga kita beralasan bahwa kota Yogyakarta menjadi titik politik yang cenderung stabil dan menjadi role model barometer politik di Indonesia," lanjutnya.
Terkait Qylo ini, sebutnya, para mahasiswa UKDW pun bisa terlibat dalam menggunakan layanan berbasis listrik ini. Mungkin saja, dalam kerjasamanya ke depan, UKDW akan menerapkan sistem kampus berwarna biru yang sesuai dengan warna motor Qylo tersebut.
"Untuk total motor awal kita siapkan ada sekitar 100, kemudian ada 1000 dan terakhir mencapai 20.000," imbuhnya.
"Operasional akan kita mulai dalam bulan ini dan aplikasi juga sedang kita upayakan bersama," ia menambahkan.
Dekan Fakultas Bisnis UKDW Yogyakarta, Dr Perminas Pangeran M Si menyebut, tujuan yang paling penting dari kerjasama dengan pihak kampus adalah adanya misi bumi yang bersih dan lingkungan sehat dengan zero emission. Kebetulan, Fakultas Bisnis UKDW ini mempunyai sebuah road map di dalam penelitiannya yaitu berkaitan dengan persoalan lingkungan, sosial dan tata kelola.
"Fakultas Bisnis UKDW punya program penelitian bernama Environmental Social and Goverment (ESG). Hal ini juga dipakai sebagai indikator dalam suatu perusahaan khususnya dalam bidang energi dan lingkungan," terangnya.
Perminas menambahkan, kepedulian terhadap isu energi dan lingkungan itu juga merupakan bentuk dukungan bagi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain membahas persoalan-persoalan krusial tersebut, juga merupakan bagian dari ajang pertemuan penting kepada pimpinan-pimpinan instansi terkait dalam talkshow di akhir acara.
"Dalam pertemuan itu ternyata banyak juga yang dibahas bersama. Dengan berubahnya model bisnis dan tuntutan perilaku konsumen pun sudah berubah. Maka kami bisa melakukan research-research green marketing dan sebagainya," ungkap Perminas, Dekan Fakultas Bisnis UKDW.
Hadirnya layanan Qylo tersebut bisa menjadi salah satu kebijakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang menimbulkan pencemaran lingkungan dan udara seperti mempelopori penggunaan kendaraan listrik di semua kegiatan transportasi. Dengan kendaraan berbasis listrik ini, secara bertahap pencemaran dapat berkurang serta mendukung langkah pemerintahan Presiden Jokowi dalam menurunkan pencemaran lingkungan dan udara akibat sisa emisi kendaraan terutama di kota-kota besar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |