Peristiwa Daerah

Kepedulian Masyarakat Kediri Diperlukan dalam Zero Waste Management 

Selasa, 21 Februari 2023 - 21:50 | 87.50k
Ilustrasi pengolahan sampah di Kabupaten Kediri (dok Pemkab Kediri)
Ilustrasi pengolahan sampah di Kabupaten Kediri (dok Pemkab Kediri)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah di Kabupaten Kediri tidak hanya menjadi urusan satu pihak saja. Peran serta, dan juga kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan juga diperlukan. 

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan kepedulian masyarakat terhadap masalah lingkungan bisa dilakukan dengan mulai membuang sampah sesuai pada tempatnya. 

Advertisement

“Sudah dibangunkan Jembatan Ngadi, kita mau perkuat. Di bawahnya sudah dibuang sampah. Harus ada kesadaran di masing-masing individu,” tutur Hanindhito Himawan Pramana, Selasa, (21/02/2023). 

Kabupaten Kediri, ditambahkan Mas Dhito, sapaannya, terus berupaya mengatasi persoalan sampah melalui skema zero waste management. 

Untuk mencapai zero waste management atau semua sampah daur ulang, Mas Dhito mengatakan harus melewati beberapa tahap yang bisa diawali dengan optimalisasi berjalannya tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R).

“TPS3R ini baru langkah awal agar tidak ada lagi sampah yang tidak terdaur ulang,” kata Mas Dhito.

Sebagai informasi, terdapat 10 TPS3R yang telah beroperasi dan tersebar di seluruh Kabupaten Kediri. Untuk mendukung optimalisasi TPS3R, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri juga  memberikan pendampingan teknis untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat, serta pemberian hibah alat penunjang TPS3R.

Kedepan, untuk lebih meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah, DLH bakal menggelar Grebek Sampah.

Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti menuturkan grebek sampah dimaksudkan sebagai upaya menggugah atau mengkampanyekan agar masyarakat berpatisipasi untuk pengelolaan sampah. 

Hal itu terkait dengan tema Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 yakni Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat. Dalam grebek sampah, DLH akan menggandeng berbagai elemen masyarakat seperti pegiat lingkungan, paguyuban PKL, sekolah adiwiyata, hingga Pramuka Saka Kalpataru. 

Harapannya, grebek sampah ini muncul kesinambungan dari berbagai elemen masyarakat tersebut yang menjadi satu kebiasaan baru. “Diharapkan berkesinambungan sehingga dapat melahirkan budaya ramah lingkungan,” kata Putut. 

Berdasarkan data tahun 2021 lalu, dengan jumlah penduduk Kabupaten Kediri sekitar 1.6 juta jiwa, maka kurang lebih sampah yang dihasilkan adalah 512 ton per hari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES