Peristiwa Daerah

DBUKU Inisiasi Pembuatan Museum Iman Budhi Santosa di Graha Literasi Magetan

Sabtu, 25 Februari 2023 - 09:10 | 104.66k
Bupati Magetan, Suprawoto dan Anggota DPRD Jatim, Diana A.V Sasa berfoto bersama Yayasan DBUKU usai melakukan Audiensi. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Bupati Magetan, Suprawoto dan Anggota DPRD Jatim, Diana A.V Sasa berfoto bersama Yayasan DBUKU usai melakukan Audiensi. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGETANIman Budhi Santosa (IBS), seorang legenda sastra Yogyakarta yang merupakan putra asli daerah Magetan. IBS lahir di Magetan pada 1948, ia mengenyam pendidikan di SR Kauman dan SMP Negeri Magetan kemudian melanjutkan pendidikan di SPBMA Yogyakarta pada tahun 1964.

IBS juga merupakan salah satu pendiri komunitas sastra legendaris sepanjang sejarah Yogyakarta yang bernama Persada Studi Klub (69). Hingga akhir hayatnya, IBS telah menulis ratusan puisi, cerpen, geguritan, cerkak, novel bahkan buku nonfiksi. Juga, 4 buku pertanian, 20 sosial budaya dan 21 buku karya sastra. 

Advertisement

Tak hanya itu, IBS pun juga sering memenangkan sayembara penulisan, salah satunya seperti Khatulistiwa Award 2005 serta Sayembara Puisi Hari Puisi Nasional 2018. 

Suprawoto-22081ba4c36df74e8.jpgKetua Yayasan DBUKU, Lucky Setyo Herman saat diwawancarai awak media. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

Untuk mengenang almarhum IBS yang meninggal pada 10 Desember 2020 di Yogyakarta, Yayasan DBUKU menginisiasi untuk membangun satu ruangan memorial (Museum Kecil) di Graha Literasi Magetan untuk menyimpan sekaligus melestarikan ingatan dari Sastrawan IBS yang mencakup perjalan hidup hingga karya - karya yang ia tulis. 

"DBUKU bersama dengan sahabat IBS menginisiasi gagasan IBS Kondur (pulang), kami ingin Graha literasi ada satu ruangan museum Iman Budhi Santosa untuk mengenang perjalanan hidup dan karya beliau karena beliau merupakan sastrawan legendaris kelahiran Magetan," ujar Ketua Yayasan DBUKU, Lucky Setyo Herman usai melakukan audiensi bersama Bupati Magetan, Suprawoto di Ruang Kerja Pendapa Surya Graha, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (24/2/2023).

Nantinya, jika sudah terealisasikan, museum IBS bisa digunakan untuk mengaktifkan berbagai macam kegiatan kesusasteraan berbagai kalangan, mulai dari pelajar, pemuda, pendidik, hingga umum. Serta dapst juga digunakan sebagai pemicu munculnya event - event nasional tentang kesusasteraan. 

"Project ini semoga bisa menumbuhkan iklim sastra di Magetan yang masih cukup potensial untuk dikembangkan. Dipilihnya Graha Literasi juga karena itu merupakan suatu ikon di Magetan, sehingga cocok jika disitu ada museum karya-karya sastra dari seorang sastrawan legendaris," ungkapnya. 

Bupati Magetan Suprawoto pun menyambut baik adanya gagasan membangun museum IBS di Graha Literasi Magetan. Menurutnya sebagai masyarakat Magetan sudah sewajarnya kita mengenang dan menghargai karya-karya dari seniman legendaris kelahiran Magetan.

Suprawoto-371ecccf782d85dfc.jpgAudiensi Yayasan DBUKU dengan Bupati Magetan, Suprawoto. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Kami menyambut baik gagasan tersebut, apalgi beliau adalah sastrawan yang luar biasa, tidak hanya sastra dalam bahasa indonesia, tapi juga sastra jawa, maka dari itu kita wajib menghargai karya beliau. 

Dengan adanya museum IBS nanti, Graha Literasi bisa lebih banyak aktivitas, karena nanti kita juga akan membangun Magetan HUB," tuturnya. 

Sementara itu, Pimpinan Program Aktivasi dan Pengembangan Ruang Memorial Iman Budhi Santosa, Gito Sosrosasmito menjelaskan, museum IBS tersebut akan dirancang dengan standar internasional yang tentunya akan lebih dekat dengan generasi millenial di Magetan. 

"Museum IBS nanti tentunya pasti Instagramable dan juga dekat dengan teknologi, audio visualnya lebih dapat menarik minat kaum millenial untuk hadir disana, tidak sekedar membuka buku, tapi juga menikmati suatu perjalan putra Magetan dengan andilnya membangun peradaban melalui sastra," terangnya. 

Menurut informasi, DBuku merupakan perpustakaan pribadi Diana Amaliyah Verawatiningsih (Diana A.V Sasa) yang dibuka untuk umum sejak 2008 di Surabaya. Pendirian DBUKU dibidani oleh Muhidin M. Dahlan. Keduanya adalah penulis dan pegiat buku. Tahun 2014 DBUKU bermigrasi ke Kabupaten Magetan hingga sekarang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES