BPCB Trowulan Bentuk Tim Tangani Hilangnya Arca Candi Ganter

TIMESINDONESIA, BATU – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan membentuk tim khusus untuk menangani hilangnya Arca Siwa Mahadewa di sekitar Candi Ganter yang berada di Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Tim beranggotakan 3 orang ini dipimpin oleh Mohammad Ikhwan, salah satu arkeolog BPCB. Tim ini akan berkoordinasi dengan Polres Batu untuk melaksanakan olah TKP sekaligus mengumpulkan barang bukti dan keterangan.
Advertisement
Ikhwan mengatakan bahwa arca yang hilang merupakan Arca Shiwa yang sudah diregistrasi BPCB pada tahun 2011 lalu.
"Arca yang hilang merupakan cagar budaya yang sebenarnya dilestarikan, arca ini masuk dalam registrasi BPCB tahun 2011 lalu," kata Ikhwan.
Arca yang akrab disebut Bhatara Guru yang dikeramatkan warga ini berada dibawah sebuah pohon berjarak sekitar 400 meter dari Candi Ganter tepatnya di kawasan hutan lindung petak 11-A Ngantang.
Hilangnya Arca ini diketahui saat salah satu warga melaporkan ke perangkat desa. Saat itu warga yang mencari rumput tidak lagi mendapati arca ini ditempatnya.
Laporan ini pun ditindaklanjuti dengan melaporkan hal ini ke Polsek Ngantang. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batu menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan olah TKP.
Arca yang hilang tingginya 2,1 meter dengan berat 3 kuintal. Diperkirakan pelakunya lebih dari seorang. Melihat bekas-bekas di TKP, diperkirakan arca ini diseret kurang lebih 150 meter dari lokasi awal.
"Arca kita duga diseret kemudian diangkut mobil yang diparkir di perbatasan jalan cor. Karena jalan menuju arca sulit diakses kendaraan roda empat," jelas Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto.
Yussi menuturkan, Sat Reskrim Polres Batu melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap kasus hilangnya Arca Siwa Mahadewa di sekitar Candi Ganter ini. Pihak kepolisian menggali keterangan dari berbagai unsur masyarakat. Serta mencari sejumlah alat bukti maupun jejak-jejak pelaku. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |