Peristiwa Daerah

Jejak Jalan Soekarno-Hatta, Kebun Kopi yang Menjelma Menjadi Pusat Kota Malang

Minggu, 05 Maret 2023 - 15:31 | 469.72k
Suasana kawasan Jembatan Suhat yang menghadap tepat di Universitas Brawijaya (UB) Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana kawasan Jembatan Suhat yang menghadap tepat di Universitas Brawijaya (UB) Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Siapa yang tak kenal dengan Jalan Soekarno-Hatta atau yang biasa di sebut Suhat Kota Malang. Kawasan yang menjadi pusat kota tersebut, kini menjelma sebagai kawasan padat penduduk, jantung pendidikan dan sangat potensial.

Siapa sangka, dulunya kawasan Suhat Kota Malang merupakan pusat perkebunan kopi dengan kualitas terbaik di Jawa Timur. 

Advertisement

Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Malang, Agung Buana mengatakan, kondisi wilayah Malang berubah setelah Perang Jawa yang pecah pada tahun 1830. Perang tersebut mengakibatkan harta milik kolonial Belanda pun terkuras habis.

Untuk membangkitkan kondisi keuangannya, Belanda yang kala itu masih menjajah wilayah Indonesia, kemudian melancarkan kebijakan tanam paksa di berbagai daerah di Jawa.

Malang menjadi salah satu wilayah yang terimbas kebijakan tanam paksa tersebut. Gerakan menanam kopi kemudian berkembang di Malang sekitar tahun 1840. Wilayah Malang seketika menjadi pusat kawasan perkebunan kopi. Kualitas hasil perkebunan kopi di Malang pun kala itu ternyata dinilai sebagai salah satu yang terbaik. 

Kemudian, nama Malang langsung melambung dan mulai dilirik pihak pihak penggerak sektor perekonomian dari berbagai daerah. Lambat laun Malang semakin terkenal dengan kualitas kopinya hingga mencapai puncak kejayaan kopi di Malang pada tahun 1870 silam.

"Dulu awal lahan kopi di Malang itu di daerah Penanggungan, Suhat sampai Dinoyo. Lalu berkembang di Sengkaling sampai Pujon," ujar Agung, Minggu (5/3/2023).

Kini, Suhat yang terletak di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu tak lagi menjadi kebun kopi dengan kualitas terbaik. 

Berbagai infrastruktur saat telah berdiri, mulai jembatan kembar, perguruan tinggi, perhotelan atau penginapan, rumah sakit, perumahan, museum, masjid, vihara, balai budaya hingga monumen pesawat militer. 

Selain itu, kawasan ini juga menjadi pusat pertokoan, khususnya kuliner di Kota Malang. Ribuan mahasiswa di Malang hilir mudik di Jalan Suhat dan menjadi sumber penggerak berbagai sektor perekonomian. 

Tentu potensi pajak restoran, parkir hingga perhotelan yang ada di kawasan Suhat telah menjadi salah satu pedompleng pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang. 

Kawasan ini memang tampak seakan tidak pernah sepi, bahkan terus bergerak selama 24 jam non stop. Di sepanjang Jalan Suhat, dipenuhi ruko, restoran hingga kedai-kedai kopi yang terus sibuk melayani pengunjung yang datang. 

Bahkan beberapa titik dimanfaatkan sebagai pusat street food, salah satunya di depan maupun seberang Taman Krida Budaya Kota Malang.

Masyarakat Malang maupun luar, tentu bisa menemukan berbagai macam di sepanjang kawasan Suhat. Mulai masakan tempo dulu, hidangan viral hingga makanan maupun minuman kekinian sangat mudah ditemui di sana. Dipastikan, kawasan bak wisata kuliner itu akan terus ramai baik hari biasa maupun weekend. 

Apalagi, ditambahnya ada sejumlah perguruan tinggi terbaik Malang yang berlokasi di kawasan tersebut. Ambil saja contoh seperti Universitas Brawijaya Malang hingga Politeknik Negeri Malang.

Tentu kawasan Suhat tak hanya menjelma sebagai pusat kota maupun kuliner, akan tetapi menjadi jantung pendidikan Kota Malang juga. 

Ditambah adanya rumah sakit hingga museum, seperti RSUB hingga Museum Mpu Purwa yang menyimpan jejak peradaban 5 kerajaan besar di Nusantara yang juga berlokasi di kawasan Suhat. Memang, kawasan Suhat saat ini dikenali kawasan yang tak ada matinya, sebab apapun bakal bisa ditemui disana.  

Salah satu mahasiswa UB bernama Andi mengaku semenjak dirinya datang ke Malang yang paling dulu dikenal adalah kawasan Suhat.

Pria asal Jakarta tersebut memang sering mendengar nama kawasan Suhat Kota Malang yang dinilai cukup terkenal, apalagi bagi kalangan mahasiswa.

"Siapa yang gak tahu Suhat. Saya dulu sebelum datang ke sini (Malang) sudah tahu kawasan Suhat wajib dikelilingi, apalagi banyak tempat ngopi juga kan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES