Berburu Durian di Festival Pasar Leuweung Situ Cipanten Majalengka

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Ratusan pengunjung lokal maupun dari luar daerah seperti dari Cirebon, Kuningan dan Indramayu antusias berburu durian di Festival Pasar Leuweung. Kegiatan pameran akhir pekan ini digelar di objek wisata Situ Cipanten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
"Festival durian yang dikemas dalam acara Pasar Leuweung ini berlangsung di bawah naungan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan didukung penuh oleh Asosiasi Produsen dan Pengedar Benih Hortikultura," jelas Direktur Bumdes Karya Mekar, Yosep Hendrawan kepada TIMES Indonesia, Minggu (5/3/2023).
Advertisement
Ia merasa bersyukur bisa dilibatkan dalam penyelenggaraan acara tersebut. Pasalnya, walau pun hanya diberi waktu selama 2 minggu untuk mempersiapkan konsep acara besar itu, namun pihaknya mampu menggelar sukses tepat pada waktu pelaksanaannya.
Tentunya hal ini membuktikan keseriusan jajaran pengelola objek wisata Situ Cipanten dalam mengemban tugas dan kepercayaan yang diberikan untuk berperan penuh dalam menyukseskan acara.
"Alhamdulillah tantangan ini sudah kami buktikan ke Pak Kadis Kehutanan Provinsi Jawa Barat, bahwa Situ Cipanten bisa mendukung penuh acara Cabang Dinas Kehutanan wilayah VIII," jelasnya.
Yosep mengatakan, bahwa seharusnya acara tersebut diadakan di Tasikmalaya, namun digeser ke Majalengka. Mengingat dengan pertimbangan bahwa kabupaten berjuluk Kota Angin ini mumpuni dan terdapat banyak potensi ragam durian lokal terbaik.
Dikatakannya, di sesi awal acara terlebih dahulu diadakannya sayembara dengan penilaian terhadap beberapa jenis durian lokal yang diikutsertakan dalam festival itu.
Jenis durian lokal lainnya yang turut dilombakan dalam festival ini yaitu antara lain Durian Lato-lato, Durian Demes, Durian Cinta, Durian Simpur, Durian Domas dan lainnya.
"Alhamdulillah durian lokal dari daerah Payung namanya Durian Domas itu yang menjadi juara pertama dan langsung dinobatkan menjadi durian fantastis dengan harga jual seharga Rp.250 ribu perbuahnya," ungkapnya.
Tak hanya menampilkan buah durian saja yang ada dalam ajang festival tersebut, namun jenis-jenis produk olahan lainnya dari hasil hutan juga turut ditampilkan. Salah satunya yaitu madu.
Kemudian selain itu, produk-produk UMKM kreasi dari PKK Desa Gunungkuning, Kecamatan Sindang pula dihadirkan, seperti aneka kuliner jajanan, hasta karya hingga kopi khas Gunungkuning.
Di festival ini, pengunjung bisa menikmati langsung di tempat buah durian lokal terbaik mulai dari harga Rp.50 - Rp.250 ribu. Sedangkan, khusus untuk harga jual yang sudah dikupas dan dikemas Rp.40 ribu per toplesnya.
Anggota DPRD Majalengka dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Sahidi mengapresiasi dan turut antusias larut dalam festival durian yang digelar di objek wisata Situ Cipanten tersebut.
Menurutnya, festival durian yang dikemas dalam acara bernama Pasar Leuweung itu sangat positif, sebab menghadirkan segala produk lokal unggulan yang ada di wilayah Majalengka.
"Saya apresiasi buat tim dari Desa Gunungkuning, Karang Taruna dan Bumdes-nya. Mudah-mudahan acara ini bisa langsung menyentuh dan tentunya dapat memacu terhadap pergerakan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Sahidi memandang, melalui kegiatan festival ini selain sebagai ajang promosi wisata, juga mengenalkan berbagai potensi yang dimiliki Majalengka seperti halnya hasil bumi dan produk-produk unggulan lainnya.
Untuk itu ia berharap, agar Festival Pasar Leuweung ini supaya bisa digelar berkesinambungan guna memunculkan terus potensi yang ada, sekaligus agar membuka peluang untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Wilayah Kecamatan Sindang ini adalah sebagai salah satu daerah prioritas untuk pariwisata. Untuk itu, saya berharap kegiatan semacam ini bisa terus berkelanjutan. Kalaupun sedang tidak musim durian, maka tinggal disesuaikan saja momennya dengan penentuan musim varietas hasil bumi lainnya," tukasnya terkait Festival Pasar Leuweung di Situ Cipanten, Kabupaten Majalengka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |