BPBD Kota Kediri Siapsiagakan Personel 24 Jam di Taman Brantas

TIMESINDONESIA, KEDIRI – BPBD Kota Kediri mendirikan pos siaga dan menempatkan para personel mereka di Taman Brantas, Kota Kediri menjelang penggelontoran air atau flushing Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo, Blitar.
Kegiatan flushing menurut rencana akan dilaksanakan selama tujuh hari mulai Minggu (5/3/2023) hingga Sabtu (11/3/2023).
Advertisement
Flushing dilakukan untuk membersihkan waduk endapan sedimen, sehingga fungsi waduk tetap terjaga. Aliran air dari flushing nantinya akan melewati tiga wilayah yakni Tulungagung, Blitar, dan Kediri.
Kegiatan flushing sendiri biasanya diikuti tradisi pladu, dimana masyarakat beramai-ramai menangkap ikan "mabuk" yang terbawa aliran air. Tahun 2022 lalu, ratusan masyarakat dari dalam dan luar Kota Kediri memadati bantaran sungai Brantas untuk berburu ikan.
Menurut rencana, flushing akan mulai dilakukan pada pukul 10 malam. "Dari wilayah selatan (Blitar) akan dibuka airnya pada pukul 22.00 malam dan sampai di Kota Kediri sekitar pukul 08.00 atau 09.00 pagi. Perjalanan air kurang lebih 6 jam," ujar Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kediri Muhammad Aspan, Minggu (5/3/2023).
Di pos siaga yang terletak di Taman Brantas, BPBD Kota Kediri mendirikan tenda regu serta menyiapkan sejumlah peralatan kedaruratan seperti safety helmet, jaket pelampung, lampu jarak jauh, dan juga perahu bersama Basarnas. Sejumlah kendaraan taktis seperti motor trail dan mobil ranger juga disiagakan. Total 14 personel BPBD Kota Kediri disiapkan di pos siaga tersebut.
"Tahun ini dipusatkan di satu titik, sebelumnya di sejumlah titik seperti Semampir, Jembatan Brawijaya (taman Brantas), Manisrenggo dan wilayah Bandar dekat jembatan. Pos siaga ini disiagakan selama 24 jam," tambah Muhammad Aspan lagi. Nantinya akan turut bergabung personel Basarnas, TNI Polri dan Satpol PP.
Dengan kondisi saat ini, dimana volume air Sungai Brantas sudah tinggi, flushing berpotensi mengakibatkan penambahan volume debit air sungai. Karena itu warga Kota Kediri, terutama yang berada di sekitar bantaran sungai untuk waspada dan tidak turun atau berenang di sungai Brantas.
BPBD Kota Kediri telah bersinergi dengan Basarnas dan sejumlah instansi yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat, serta melakukan imbauan ke masyarakat.
Imbauan juga dilakukan kepada operator perahu penyeberangan dan pemilik warung non permanen yang ada di sekitar bantaran sungai Brantas. "Seperti di tambangan wilayah Manisrenggo. Untuk warga, Jangan sampai terjun (ke sungai) saat pladu, saat air mengalami kenaikan," terangnya.
Selain itu, nantinya BPBD Kota Kediri bersama instansi terkait juga akan melakukan patroli sungai menggunakan perahu untuk mencegah warga nekat untuk mencari ikan ke tengah sungai. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |