Membanggakan, Bank Majalengka Setor PAD Lebih dari Rp1,311 Miliar

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Perusahaan Daerah Bank Majalengka melakukan penyetoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.1.311.548.146 kepada Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka), Jawa Barat.
Penyetoran PAD secara simbolis diberikan oleh Direktur Utama Bank Majalengka, H Rudi Kurniawan, kepada Kepala Bandan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Majalengka, H Irfan Nur Alam.
Advertisement
Direktur Utama Bank Majalengka, H. Rudi Kurniawan menjelaskan, bahwa besaran nominal tersebut bersumber dari penghasilan laba tahun 2022 yang kemudian disetorkan untuk PAD tahun 2023.
"Itu adalah besaran laba dari hasil pengelolaan modal yang diberikan Pemkab Majalengka hanya sebesar Rp.7.067.000.000," jelas Rudi Kurniawan kepada TIMES Indonesia, Jumat (10/3/2023).
Dikatakannya, pendapatan laba tahun ini dinyatakan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan waktu itu dipengaruhi oleh dampak Covid-19.
Kendati demikian, di tahun 2023 ini pihaknya optimis bakal lebih bisa menggenjot kontribusinya dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian di Majalengka mulai nampak menggeliat.
Dalam pemetaannya, untuk sektor perdagangan diproyeksikan mengalami kenaikan hampir 36 persen, kemudian pertanian 13 persen dan yang lainnya bersifat konsumtif. "Di kita, perbandingan antara kredit konsumtif dan modal kerja itu berimbang. Jadi kalau yang lain mah kebanyakan konsumtif," ujarnya.
Dengan melihat hasil pemetaan terhadap potensi tersebut, maka pihaknya berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan tambahan modal bagi Bank Majalengka. Sebab menurutnya, modal segar itu baginya adalah kunci utama keberhasilan sebuah bank.
Rudi memaparkan, bahwa sebelum bernama Bank Majalengka, perusahaan daerah mitra kerja perekonomian rakyat ini berangkat dari kumpulan Bank Karya Produksi Desa atau dikenal dengan nama BKPD pada waktu itu.
Seiring dalam perjalanannya, kemudian berubah menjadi BPR Sukahaji, lalu tingkatannya naik lagi berubah menjadi BPR Majalengka dan di tahun sekarang call name-nya sudah berubah menjadi Bank Majalengka berikut dengan logo baru.
Bank Majalengka sendiri saat ini memiliki 8 unit kantor cabang di wilayah Kecamatan Kadipaten, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Rajagaluh, Sukahaji, Bantarujeg dan Cikijing dengan jumlah karyawan sebanyak 150 orang.
"Pengelolaan nilai aset kita sebesar Rp.174 miliar dan kredit kita yang sekarang ada Rp.125 miliar. Jadi kita merupakan bank perkerditan rakyat terbesar di Majalengka," ungkapnya.
Dengan demikian, ia berharap ke depan Bank Majalengka menjadi Perumda yang bisa berkontribusi lebih besar lagi bagi PAD Kabupaten Majalengka.
"Mudah-mudahan kita ke depan menjadi penyumbang lebih banyak lagi kalau modalnya ditambah. Terus juga kaitannya dalam kegiatan pemerintah daerah itu diserahkan kepada Bank Majalengka, misalnya untuk pembayaran PHL dan Siltap desa maka insya Allah laba kita akan semakin meningkat," tukasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |