Pikap Tertabrak KA Wijaya Kusuma di Probolinggo, Tiga Orang Meninggal

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kecelakaan kereta api atau KA kembali terjadi, kali ini sebuah mobil pikap yang ditumpangi pasangan suami istri, warga Desa Jorongan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, ringsek setelah tertabrak kereta api Wijaya Kusuma jurusan Banyuwangi-Cilacap.
Kecelakaan maut ini terjadi di perlintasan sebidang di Desa Jorongan, kabupaten setempat. Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dunia di lokasi, Rabu (15/3/2023).
Advertisement
Penumpang pikap yang merupakan suami istri yang diketahui bernama Mohtadi (55) dan Homsatun (48) warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, itu meninggal seketika di lokasi kejadian.
Sementara seorang petani yang berada di sisi rel ikut meninggal setelah tubuhnya dihantam pikap yang terpental, yakni Sunardi (75) warga Desa Jorongan.
Dua korban suami istri sempat terjepit badan pikap yang dikendarainya. Namun akhirnya, tubuh kedua korban berhasil dikeluarkan dari dalam mobil. Selanjutnya dengan menggunakan mobil polisi, ketiga korban meninggal dibawa ke kamar jenazah rumah sakit dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
Dari kesaksian warga, korban dari arah barat ke timur, saat melintas di perlintasan kereta api sebidang, secara bersamaan muncul kereta api Wijaya Kusuma jurusan Banyuwangi-Cilacap dari arah selatan ke utara. Warga sempat berteriak ke korban, kalau ada kereta api sedang melintas, namun tidak direspons.
“Mobil pikap itu terpental mengenai tubuh korban Sunardi ([etani). Tiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian," terang Syair, warga setempat.
Syair menambahkan, di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu ini sering memakan korban jiwa akibat tertabrak kereta api. Warga sudah kerap meminta PT KAI maupun pemerintah setempat untuk memasang palang pintu di perlintasan tersebut. Namun permintaan itu belum dipenuhi.
"Ada dua perlintasan rel kereta api di Dusun Polotan, Desa Jorongan, Kecamatan Leces, tanpa dilengkapi palang pintu, dan sering memakan korban jiwa, meski sering memakan korban jiwa baik dari PT KAI dan pemerintah, hingga saat ini belum memasang palang pintu" jelas Syair.
Unit laka lantas Polres Probolinggo, bersama petugas dari Polsuska Daop 9 Jember, melakukan olah TKP dan melakukan evakuasi bangkai mobil pikap yang terpental jauh.
"Kami melakukan serangkaian olah TKP laka mobil pikap yang kontra dengan kereta api Wijaya Kusuma, dan meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian,” ungkap Kanit Gakum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama.
Petugas menghimbau agar warga selalu berhati-hati saat melintas di perlintasan kereta api atau KA tanpa palang pintu di Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo, agar terhindar dari yang nemanya kecelakaan kereta api.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |