Gelar Sidang Paripurna, Dewan Guru Besar Angkat Tema Lingkungan 

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya Malang (UB Malang) dan Universitas Negeri Malang (UM) menjadi tuan rumah Sidang Paripurna Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNBH). Digelar di Hotel Ijen Suites Kota Malang, acara ini berlangsung mulai mulai Rabu (15/3/2023) hingga Kamis (16/3/2023).

Ketua Dewan Profesor UB Prof.Dr. H. Armanu, SE., M.Sc mengucapkan, tema lingkungan sengaja diangkat untuk saling tukar menukar pendapat serta pemahaman demi menggalang kerja sama antara PTNBH.

“Ada empat tujuan utama dari rangkaian ini, yaitu pertama merumuskan kebijakan yang harmonis dan sinergis dalam menghadapi krisis lingkungan; kedua merumuskan langkah- langkah strategis dalam menghadapi krisis lingkungan hidup dan sumber daya alam menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Selanjutnya, yang ketiga yakni berbagi pengalaman terkait peran institusi masing-masing, dalam pencegahan eksploitasi lingkungan hidup dan sumber daya alam. 

"Keempat untuk menggalang kerja sama antar PTNBH untuk menanggulangi eksploitasi lingkungan hidup dan sumber daya alam," mbuh Prof. Armanu.

Dihadiri sebanyak 228 profesor, sidang Paripurna MDGB PTNBH 2023 itu diharapkan bisa menghasilkan road map dan pengembangan keilmuan dalam bidang lingkungan hidup dan SDA.

Ditempat yang sama, Ketua MDGB PTNBH Prof. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D mengatakan krisis SDA dan climate change sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

“Jika terjadi krisis lingkungan dan SDA, maka efeknya akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan kita,” katanya.

Rektor UB Prof. Widodo, S.Si.,MSi.,Ph.D menambahkan, kegiatan Sidang Paripurna MDGB kali ini merupakan momen kesempatan anak bangsa untuk memikirkan masa depan Indonesia.

“Pengembangan berbasis SDA bagaimana Indonesia mengolah bahan baku tersebut menjadi sebuah bahan industri. Memanfaatkan alam lingkungan yg kita miliki akan menjadi modal untuk pembangunan Indonesia. Jangan sampai SDA ini malah dimanfaatkan oleh orang luar negeri dan kita menikmati sedikit saja,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement