Peristiwa Daerah

Jelang Ramadan 2023, GP Ansor Pacitan Gelar Pelatihan Falakiyah Metode Rukyat

Sabtu, 18 Maret 2023 - 16:27 | 46.31k
Kader GP Ansor Pacitan berlatih menentukan arah kiblat menggunakan kompak metode Falakiyah. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kader GP Ansor Pacitan berlatih menentukan arah kiblat menggunakan kompak metode Falakiyah. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 2023, Pengurus Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Falakiyah dengan metode Rukyat Hilal

Kegiatan ini digelar untuk mengetahui dan menentukan awal bulan hijriyah yang meliputi ketinggian hilal, elongasi, waktu ijtima, lama hilal, keadaan hilal, letak hilal, hingga matahari.

Pelatihan Falakiyah yang digelar di Dinas Pariwisata Pacitan ini diikuti oleh utusan dari 12 pengurus anak cabang GP Ansor kecamatan, mahasiswa dan delegasi pesantren. Peserta menerima materi secara detail tentang penentuan arah kiblat, baik dengan menggunakan kompas maupun teknologi digital. 

Menurut Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Kantor Kemenag Pacitan, Muhammad Badrus Syamsudin, pelatihan metode Ilmu Falak ini sangat penting karena berkaitan dengan penentuan dan penetapan bulan suci Ramadan sebagai awal puasa dan juga awal bulan Syawal untuk penentuan Hari Idul Fitri.

"Ilmu Falak ini sifatnya krusial. Kita mengenal metode Rukyat Hilal ini untuk melihat kemunculan bulan (hilal) sebagai tanda masuknya awal bulan puasa atau 1 Ramadan tahun 1444 Hijriah," katanya, Sabtu (18/3) 2023).

Dalam melihat hilal qomariyah, Badrus mengungkapkan ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan. Pandangan bulan di tempat observasi bulan (TOB) kerap tertutup awan dan bukit karang samudera. Pihaknya mencatat, Kabupaten Pacitan baru bisa melihat hilal hanya sekali sekitar tahun 2009 silam. 

"Falak itu butuh keseriusan karena sangat sulit dan termasuk ilmu yang langka. Anak muda harus menjadi penerus para cendekia terdahulu," ujarnya. 

Pria yang juga Kepala KUA Sudimoro itu menjelaskan, setidaknya di Indonesia terdapat dua sumber utama dalam menentukan awal puasa Ramadan, yakni Rukyatul Hilal juga ada metode Hisab Falakiyah. 

Acara ini bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada anggota GP Ansor dan para santri juga masyarakat secara keseluruhan tentang tata cara penetapan tanggal-tanggal itu.

"Terutama saat akan shalat dan puasa Ramadan. Maka arah kiblat dan awal masuk bulan Qomariyah harus tepat dan akurat supaya ibadahnya sah secara syar'i," terang Badrus. 

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Ponpes Ibnu Umar Pacitan, KH. Rofiq Fauzi mengatakan, salah satu syarat sah shalat adalah menghadap kiblat. Arah kiblat merupakan arah dari suatu tempat ke Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah dengan jarak yang terdekat.

"Penentuan arah kiblat bisa menggunakan teknologi. Ini untuk memastikan umat Islam saat shalat memiliki keyakinan sudah tetap menghadap ka'bah," ucapnya. 

Di samping itu, usai memaparkan materi, KH Rofiq mengajak peserta untuk praktik menentukan arah kiblat. Sebagai contoh, mushola yang ada di Dinas Pariwisata Pacitan memiliki selisih jarak dengan rashdul ka'bah sekitar 15 derajat ke arah barat. Jika dikalikan 110 kilo meter maka menghadap ke Afrika. Bahkan beberapa masjid memiliki kesamaan kasus. 

"Itu kondisinya. Kalau tidak diluruskan maka caranya shaf jemaah shalat agar memutar sedikit ke arah kiblat dengan niat saat takbiratul ihram," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua GP Ansor Pacitan Zainal Arifin mengaku, jika Pelatihan Falakiyah tersebut merupakan kali pertama dilakukan. Selain untuk meningkatkan kapasitas SDM kader, metode rukyat hilal menjadi penentu sahnya ibadah. 

"Mumpung menjelang Ramadan, tindak lanjut materi yang disampaikan pemateri hari ini, para peserta akan mengikuti rukyatul hilal di Pantai Srau, Kecamatan Pringkuku, Selasa (22/3/2023) mendatang," katanya. 

Dirinya juga berharap kepada para pemuda sebagai penerus bangsa agar memiliki bekal ilmu Falak melihat sejauh ini masih sangat minim yang ahli dalam bidang tersebut. 

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkelanjutan. Peserta sangat antusias menyimak materi maupun praktik lapangan," pungkas Ketua PC GP Ansor Pacitan Zainal Arifin. 

Sebagai informasi, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis data hilal awal Ramadhan pada Rabu (22/3/2023) mendatang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1444 Hijriyah. 

Sedangkan tinggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu (22/3/2023) mendatang berada di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan tinggi +7 derajat 15 menit. Selebihnya, parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi +9 derajat 05 detik.

Di Kabupaten Pacitan sendiri diperkirakan tinggi hilal -2 derajat, 28 menit, 09.07 detik Brt. Ijtimak terjadi pada Selasa Legi (21/3/2023) dan keadaan hilal berada di bawah ufuq sehingga masih memungkinkan untuk bisa dilihat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES