Peristiwa Daerah

Dinas Pendidikan Siapkan Konsep Pakaian Khas Kediri Khusus Pelajar 

Sabtu, 18 Maret 2023 - 22:55 | 153.28k
Para pelajar SMP mengikuti fashion show pakaian khas Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Para pelajar SMP mengikuti fashion show pakaian khas Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRIPakaian khas Kediri rupanya membuat banyak anak muda, terutama dari kalangan pelajar penasaran. Seperti diketahui para aparatur sipil negara termasuk guru diwajibkan memakai pakaian khas Kediri setiap hari kamis minggu pertama setiap bulannya, termasuk para guru SD dan SMP. 

Melihat para guru mereka memakai pakaian khas rupanya para murid juga tertarik untuk ikut memakai pakaian khas Kediri.

"Menarik untuk anak-anak. Ada yang mengatakan misal guru memakai (pakaian khas) maka murid juga harus memakai," kata salah satu guru SMP Muhammadiyah 1 Pare Gelar Gian Crismeril, Sabtu (18/03/2023). 

Terkait hal itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri sendiri telah memiliki rencana untuk mengembangkan pakaian khas Kediri yang khusus untuk para pelajar. Pakaian khas Kediri khusus pelajar itu tetap akan mengacu pada pakem pakaian khas yang telah ditetapkan sebelumnya. Nantinya akan ada sedikit modifikasi, agar pakaian khas itu lebih praktis saat dipakai belajar di sekolah serta lebih terjangkau. 

"Kita tengah membuat desain pakaian khas khusus pelajar, yang tidak menyimpang dari pakem tapi bisa diproduksi secara massal dan instan. Kita tugaskan guru seni mendesain pakaian khas Kediri yang bisa dipakai oleh anak-anak sekolah," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri M Muhsin. 

fashion-show-2.jpg

Pakaian khas Kediri khusus pelajar itu menurut rencana sudah bisa dipakai pada tahun ajaran baru nanti. Dengan pakaian khas khusus pelajar, mobilitas dan aktivitas para pelajar tidak akan terganggu. 

"Semoga tahun ajaran baru bisa, karena ada  Permendikbud yang mengatur untuk pemakaian pakaian khas daerah," kata M Muhsin lagi. 

Fashion Show Pakaian Khas Diikuti Puluhan Pelajar  

Sementara itu untuk lebih mengenalkan pakaian khas Kediri di kalangan dunia pendidikan, ratusan peserta baik kalangan pelajar SD - SMP di Kabupaten Kediri, serta para guru dan kepala sekolah ikut ambil dalam fashion show pakaian khas Kediri. 

Digelar di Taman Hijau, kawasan wisata Simpang Lima Gumul total ada 300 peserta yang terdiri dari 52 wakil SD dan 60 wakil SMP, serta sisanya adalah kepala sekolah serta guru SD - SMP dari seluruh sekolah di Kabupaten Kediri. Diharapkan dari kegiatan ini, masyarakat tidak hanya mengenal pakaian khas tapi lebih mencintai budaya Kediri. 

"Melihat animo, akan kita jadikan agenda rutin, dan pesertanya diperluas tidak hanya dari SD dan SMP," ujar M Muhsin. 

Perwakilan dari SMP Muhammadiyah 1 Pare, Ifath Putri mengungkapkan mencoba memakai pakaian khas Kabupaten Kediri memberikan kebanggaan tersendiri. Apalagi dirinya adalah seorang pelajar asli Kediri. "Bangga sebagai putri Kediri. Pakaian khas ini bisa menambah pengetahuan tentang sejarah dan budaya Kediri," tukas pelajar kelas 8 itu. 

Untuk persiapan mengikuti fashion show ini, Gelar Gian Crismeril menuturkan muridnya itu mempersiapkan diri selama sebulan terakhir. Selain memakai pakaian khas, mereka yang membawakan pakaian khas ini juga harus memahami tentang makna dan filosofi pakaian khas Kediri. 

Meril - sapaan akrab sang guru - mengungkapkan untuk mencari pengrajin atau pembuat pakaian khas tidak terlalu sulit. Namun yang jadi tantangan adalah ketika para pengrajin membuat batiknya berbeda-beda. Sementara pakaian khas Kediri memiliki pakem khusus yang telah ditentukan. 

"Contohnya lidah api yang harusnya warna putih, tapi ternyata memakai warna kuning. Jadi kita harus pintar melihat pakem pakaian khas," tambahnya lagi. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri M Muhsin mengungkapkan dengan pakaian khas Kediri mulai banyak dikenal masyarakat, M Muhsin menambahkan, diharapkan bisa ikut mendorong industri tekstil serta pengrajin untuk lebih berkembang, yang pada akhirnya mendorong meningkatnya perekonomian. 

"Industri dan pengrajin batik akan lebih hidup dan memperoleh manfaat. Bisa menggerakkan UMKM di Kabupaten Kediri," pungkasnya terkait dampak positif digaungkannya penggunaan pakaian khas Kediri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES