Pedagang Dilarang Jual Pakaian Thrift di Bazar Ramadan Bondowoso

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemkab Bondowoso, Jawa Timur, menyiapkan stand untuk UMKM di Bazar Ramadan 2023.
Berbagai barang dijual di Bazar Ramadan Bondowoso tersebut, mulai dari kuliner, fesyen dan kerajinan tangan.
Advertisement
Namun demikian, Pemkab Bondowoso, Jawa Timur, melarang pelaku usaha menjual pakaian thrift atau pakaian bekas impor.
Seperti diketahui, pemerintah melarang penjualan pakaian thrift atau pakaian bekas impor, karena dinilai mengganggu ritel lokal.
Selain itu, baju bekas impor tersebut dinilai sampah yang berpotensi menyebarkan bakteri dan penyakit.
Oleh karena itu, Pemkab Bondowoso melarang baju thrift atau pakaian bekas impor ada di Bazar Ramadan.
Bazar Ramadan melalui Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) tersebut dipusatkan di Alun-alun RBA Ki Ronggo. Tepatnya di sepanjang jalan dekat Monumen Gerbong Maut, atau depan Kantor Bupati Bondowoso.
Pemkab Bondowoso menyediakan 150 tenda untuk 300 pelaku UMKM Bazar Ramadan.
Kabid Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, Totok Hariyanto mengatakan, bahwa Bazar Ramadan tersebut akan dibuka mulai hari ini, Kamis 1 Ramadan atau 23 Maret hingga akhir puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
"Sampai akhir Ramadan mungkin tanggal 20 atau 21 April," kata dia saat dikonfirmasi.
Dia juga mengungkapkan, setiap tenda bisa diisi dua pelaku UMKM. Sehingga dari 150 tenda tersebut mampu mengakomodasi sebanyak 300 UMKM.
Total ada 3 paguyuban pelaku UMKM di Bondowoso, diantaranya Paguyuban Car Free Day, Paguyuban Brilian dan Paguyuban PKL.
Menurutnya, Bazar Ramadan tersebut dibuka sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Bazar Ramadan tersebut dikategorikan menjadi zonasi. Antara lain produk kuliner, produk kerajinan dan produk fesyen.
"Tapi ada beberapa yang tidak diperbolehkan yaitu yang fesyen yang thrift atau babebo karena itu memang dilarang oleh pemerintah," paparnya.
Dia berharap, Bazar Ramadan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Bondowoso khususnya para pelaku UMKM.
Sebagaimana program pemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi nasional.
Dia menilai, momen Ramadan merupakan momen perputaran ekonomi sangat cepat. "Kegiatan masyarakatnya padat terkait dengan kebutuhan dan sebagainya," paparnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |