Peristiwa Daerah

Jokowi Larang Pejabat Buka Bersama, Wali Kota Malang: Konser Blackpink Boleh

Jumat, 24 Maret 2023 - 16:22 | 77.97k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan tanggapan soal larangan buka bersama pada Ramadan 2023 ini yang dikeluarkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Larangan tersebut awalnya menjadi pro kontra diantara para pejabat, Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga masyarakat umum.

Advertisement

Ia mengaku, setelah mendengar dan menerima Surat Edaran (SE) tersebut, melalui grup telekomunikasi antar bupati dan walikota sudah melakukan pembahasan.

"Sampai saat ini sebenarnya sikap kami juga masih menunggu. Di grup Bupati Walikota juga sudah menyampaikan, ini sudah beredar pro kontra di tengah masyarakat. Kami minta detail dan klarifikasi," ujar Sutiaji, Jumat (24/3/2023).

Sutiaji takut, masyarakat malah semakin membanding-bandingan dengan kegiatan lain yang dikaitkan dengan yang sebenarnya adalah tradisi masyarakat.

"Penting tidak kerumunan, gak berjubel, ini sudah menjadi tradisi yang saya kira akan terjadi pertentangan yang luar biasa dari masyarakat," ungkapnya.

Pertentangan tersebut, ternyata sudah masuk ke telinga Sutiaji. Banyak masyarakat yang membandingkan kenapa buka bersama dilarang, sedangkan konser musik hingga perhelatan sepak bola berjalan lancar begitu saja.

Ia mencontohkan, seperti konser akbar musisi asal Korea Selatan, yakni Blackpink yang dihadiri ribuan penonton dan berjalan lancar tanpa ada larangan.

"Tahun baru kemarin juga cukup meriah kan. Terus ada konser blackpink itu kan juga bebas. Kenapa itu (konser) boleh dan yang ini (buka bersama) sedangkan untuk k baikan itu tidak boleh," katanya.

Sementara, Sekretariat Kabinet Negara RI juga telah mengklarifikasi soal larangan tersebut. Larangan buka bersama itu, ditujukan kepada para menteri, pejabat hingga ASN.

Alasannya, yakni bagaimana saat ini para pejabat yang mendapat sorotan soal gaya hidup, diminta untuk memberi contoh sederhana, salah satunya tanpa menggelar buka bersama.

Namun, klarifikasi itu ditanggapi oleh Sutiaji bagaimana jika saat ia menggelar rapat koordinasi pada sore hari. Saat selesai tepat pada buka puasa, tentu buka bersama juga akan berlangsung.

"(Alokasi dana) kegiatan khusus buka bersama gak ada. Kalau rakor sudah menempel. Jadi kalau kita rakor sore saat bulan Ramadan, kalau sudah waktu berbuka masak gak buka. Penting catatannya, meniadakan atau mengurangi sifat berlebihan. Tidak boleh glamour seperti arahan," tuturnya.

Kalau larangan tersebut beralasan transisi Pandemi menuju Endemi, Sutiaji pun tak setuju. Seharusnya hanya perlu diingatkan bukan dilarang.

Akan tetapi, Sutiaji meminta masyarakat harus memaklumi dan jangan sampai persoalan ini ditarik ke masalah agama.

"Ini pure sebenarnya masalah negara mengingatkan kepada kita semua untuk hidup gak mewah-mewahan dan tetap waspada dengan Covid-19," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES