Peristiwa Daerah

Brawijaya Agro Ventura Menyelamatkan SDA, Menguatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Desa

Minggu, 26 Maret 2023 - 13:45 | 111.00k
Peresmian Kebun Bibit Rakyat Brawijaya Agro Ventura oleh Dekan Fakultas Pertanian Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D. (kiri), Sekretaris Universitas Brawijaya Dr. Tri Wahyu Nugroho S.P., M.Si., Dandim 0818/Malang-Batu. (FOTO: Mahrubio)
Peresmian Kebun Bibit Rakyat Brawijaya Agro Ventura oleh Dekan Fakultas Pertanian Prof. Mangku Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D. (kiri), Sekretaris Universitas Brawijaya Dr. Tri Wahyu Nugroho S.P., M.Si., Dandim 0818/Malang-Batu. (FOTO: Mahrubio)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang melaunching Brawijaya Agro Ventura di Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Sabtu 25/3/2023.

Brawijaya Agro Ventura merupakan gerakan konkret Fakultas Pertanian UB yang mensinergikan upaya penyelamatan lingkungan dan sumber daya alam (SDA) sekaligus membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Advertisement

Peresmian gerakan dan program tersebut dilaksanakan di Lumbung Ekonomi Rakyat Brawijaya Agro Ventura di Desa Bambang bersama warga dan masyarakat petani setempat. 

Hadir dalam launching tersebut Sekretaris Universitas Brawijaya Dr Tri Wahyu Nugroho S.P. M.Si., Dekan Fakultas Pertanian UB Prof Dr Mangku Purnomo SP M.Si.PhD, Dandim 0818 Lekol inf Taufik Hidayat, dan Ketua Departemen Universitas Brawijaya.

Hadir juga Kapolsek Wajak, pejabat Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Provinsi Jatim, perwakilan KPH Perum Perhutani, Sekcam Wajak , Kepala BPDASHL Brantas Sampean, dan petinggi desa, serta perwakilan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Mangku Purnomo menjelaskan, gerakan tersebut melibatkan langsung peran serta masyarakat Desa Bambang. Sejumlah stakeholder juga mendukung gerakan tersebut yakni TNI, Polri, Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, KPK Perhutani, Kecamatan Wajak, dan TNBTS.

"Sudah dua tahun ini kami menyiapkan Desa Bambang sebagai pusat Brawijaya Agro Ventura. Ini mimpi untuk mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani Desa Bambang lewat program kehutanan, agrosnis, dan Pariwisata berbasis desa," jelas Mangku Purnomo.

Brawijaya-Agro-Ventura.jpg

Desa Bambang berada di kawasan lereng Gunung Semeru. Pemandangan alam yang alami. Tanahnya subur. Sumber air juga melimpah. Udaranya sejuk. Berdekatan juga dengan kawasan TNBTS maupun kawasan hutan lindung yang dikelola Perhutani.

Selama ini, Desa Bambang belum tersentuh pengembangan perekonomian desa secara terpadu dan berkelanjutan.

Saat ditemukan oleh FP UB sekitar 5 tahun lalu, lanjut Mangku Purnomo, Desa Bambang terdapat ancaman kerusakan lingkungan. Ini akibat kegiatan penambangan pasir liar. Banyak area bekas tambang pasir dibiarkan tergeletak sehingga merusak unsur hara tanah. Tanah yang semula subur menjadi tidak produktif. Jika dibiarkan, dipastikan akan terjadi kerusakan alam yang serius. Dampaknya, perekonomi warga desa semakin tertinggal. Masyarakat hanya membudidayakan tanaman sengon. 

Prof Mangku Purnomo menjelaskan program Brawijaya Agro Ventura melakukan sinergi bakti lingkungan dengan penyelamatan sumberdaya alam lingkar Semeru maka diharapkan memberi kontribusi nyata membangkitkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bambang melalui penanaman berbagai jenis buah. Yakni berbagai jenis komoditi durian, kopi, dan manggis.

Sebagian besar komoditi ditanam di lahan yang dikembangkan oleh FP UB. Dan masyarakat petani juga diberikan bibit pohon untuk di tanam di lahan rumah masing-masing. Para petani diberikan pelatihan khusus tentang teknis penanaman dan perawatan pohon yang benar sehingga hasilnya maksimal.

"Harapan kami, program ini bisa mengubah pola pikir masyarakat bahwa menanam pohon bisa mendapatkan profit yang lebih besar. Bahkan kelak bisa memajukan perekonomian petani Desa Bambang," ujar penggagas program Kampung Tangguh menghadapi Pandemi Covid-19 lalu.

Mangku menambahkan dalam Lumbung Ekonomi Rakyat Brawijaya Agro Ventura terdapat sistem pengelolaan rekayasa ketahanan pangan. Ada

Depo Pangan Kampung (DPK), ini merupakan bagian dari program Rukun Pangan Brawijaya Agro Ventura. Fungsi utamanya untuk merancang ketahanan pangan lokal. DPK berfungsi untuk mengumpulkan tabungan pangan, membangun cadangan pangan, meningkatkan pendapatan kios pangan kampung, dan menjaga stabilitas harga.

Sementara itu, launching Brawijaya Agro Ventura juga peninjauan dan penanam bibit durian dan kopi di Area Kebun Bibit Rakyat. Mangku didampingi Sekretaris Universitas dan Dandim serta Kapolsek juga menyerahkan penyerahan bantuan bibit durian dan kopi secara simbolis kepada masyarakat yang merupakan bagian dari program Brawijaya Agro Ventura.

Brawijaya-Agro-Ventura-2.jpg

Bantuan bibit tersebut dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam secara pribadi agar bisa memproduksi durian di lahannya sendiri dan bisa merasakan nikmatnya durian ketika panen.

Dandim Letkol Inf Taufik Hidayat mengakui program ini akan mampu mewujudkan ketahanan pangan dan ketangguhan desa. Desa sejahtera maka mampu menghidupi kota. 

"Gerakan dan Program Brawijaya Agro Ventura menjadi rujukan konkret bagi pengembangan kekuatan desa dan ketahanan pangan. Ini akan bersama-sama berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada di wilayah Desa Bambang. Ini bisa jadi rule model bagi desa lain," kata Taufik Hidayat. 

Program Brawijaya Agro Ventura, tambah Taufik Hidayat, merupakan program ketahanan pangan yang juga merupakan tugas dari TNI dan pemerintah dalam mensukseskan program ketahanan pangan menuju indonesia yang tangguh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES