Peristiwa Daerah

Waketum GM FKPPI Kenang Yongki Irawan sebagai Sosok yang Gigih Perjuangkan Seni dan Budaya

Selasa, 28 Maret 2023 - 17:03 | 63.02k
Waketum GM FKPPI, Ir R Agoes Soerjanto M.T saat menghadiri pemakaman seniman dan budayawan Malang, Yongki Irawan, Selasa (28/3/2023). (Foto: Syaiful MBKM/TIMES Indonesia)
Waketum GM FKPPI, Ir R Agoes Soerjanto M.T saat menghadiri pemakaman seniman dan budayawan Malang, Yongki Irawan, Selasa (28/3/2023). (Foto: Syaiful MBKM/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tepat pada Selasa (28/3/2023) pukul 00.32 WIB, Kota Malang harus kehilangan sosok budayawan sekaligus seniman legenda bernama Yongki Irawan.

Pria yang dikenal semasa hidupnya gigih dan tak kenal lelah mendedikasikan hidupnya dalam seni dan budaya tersebut, berpulang kepangkuan yang maha kuasa diusianya ke 72 tahun.

Salah satu orang yang merasa kehilangan, yakni Waketum Pusat GM FKPPI, Ir R Agoes Soerjanto. Ia menganggap Yongki Irawan atau Mbah Yongki adalah sosok sahabat sekaligus orang tua baginya.

"Saya rasa bukan hanya Kota Malang yang kehilangan, tapi juga Indonesia kehilangan sosok penting di dunia seni dan budaya," ujar Agoes, Selasa (28/3/2023).

Agoes yang ikut menghantarkan Yongki Irawan ke peristirahatan terakhirnya menyebut bahwa Yongki Irawan merupakan sosok yang tak kenal lelah untuk terus memperjuangkan seni dan budaya, khususnya mengangkat budaya di Kota Malang itu sendiri. Salah satu budaya yang coba dilestarikan adalah permainan tradisional boneka Nyai Puthut.

Agoes dan keluarga almarhum Yongki Irawan dikenal cukup dekat secara hubungan emosional. Ia pun menceritakan bagaimana kedekatannya dengan almarhum Yongki Irawan.

"Almarhum tak hanya sebagai sahabat dan guru, tapi sekaligus orang tua. Bahkan kami pernah menjadi aktivis kepemudaan. Kalau kami akan orasi, almarhum yang menyiapkan soundsystem dan panggungnya," ungkapnya.

Almarhum Yongki Irawan dikenal cukup cekatan dan sangat mendukung para anak muda untuk mengembangkan dan melindungi budaya serta seni.

Bahkan, kata Agoes, almarhum Yongki Irawan rela menggelar pertunjukkan seni dan budaya untuk mendukung perjuangan anak-anak muda kala itu.

"Saya kenal dan didampingi beliau sejak remaja. Beliau ini sosok yang berjasa bagi Indonesia," katanya.

Agoes mengenang, bagaimana sosok Yongki Irawan ini merupakan penggagas seni dan budaya seperti ketoprak, ludruk hingga wayang di Malang.

"Pak Yongki ini tak gampang goyang untuk memperjuangkan segalanya. Dia dalam keadaan apapun selalu support," tuturnya.

Diketahui, almarhum Yongki Irawan ini yang pernah mengawali pentas kesenian dan budaya di taman Indrokilo yang sekarang menjelma sebagai perumahan elit di kawasan Wilis.

"Beliau juga meneruskan perjuangan kesenian di gedung Nusa Kambangan sebelum kemudian Kota Malang ini memiliki gedung kesenian dan gedung DKM," katanya.

Atas kepergian sosok penting budaya dan seni Kota Malang ini, Agoes berharap ada generasi muda yang bisa meneruskan perjuangan dari almarhum Yongki Irawan.

Ia tak ingin, apa yang telah diperjuangkan dan dipertahankan oleh almarhum Yongki menghilang begitu saja.

"Apa yang sudah disumbangsihkan oleh om Yongki bisa diteruskan oleh generasi muda saat ini. Beliau pejuang gigih dan Indonesia kehilangan sosoknya. Selamat jalan sahabat dan orang tuaku (Yongki Irawan)," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES