Kearifan Lokal, Bupati Pacitan Berharap Rontek Gugah Sahur Jadi Branding Positif

TIMESINDONESIA, PACITAN – Demi melestarikan kearifan lokal, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengharapkan rontek gugah sahur menjadi branding positif dalam mempromosikan kesenian yang dimiliki Kabupaten Pacitan kepada masyarakat luar daerah, bahkan internasional.
Demikian dikatakan dirinya saat memberikan sambutan di pembinaan Kamtibmas bersama Forkopimda, Forkopimcam, SatPol PP, puluhan Kepala Desa dan TNI-Polri di Balai Desa Sirnoboyo.
Advertisement
Kegiatan ini digelar agar dalam pelaksanaan rontek gugah sahur berjalan lancar dan tidak ada gesekan.
"Bagaimana rontek itu tetap ada, tapi menjadi branding yang positif. Bahkan bagaimana dengan seni rontek gugah sahur orang luar tertarik datang ke Pacitan kalau Ramadan menikmati rontek," katanya, Kamis (6/4/2023) malam.
Menurut pria nomor satu di Pemkab Pacitan itu, selain rontek gugah sahur sudah menjadi budaya, pun merupakan suatu hal yang unik dan fenomenal.
Sebab hanya Kabupaten Pacitan yang memiliki hal ini dan saat pelaksanaannya setiap orang memegang alat sendiri-sendiri. Selain itu, saat itu pula langsung bisa menyesuaikan serempak di setiap pukulan kentongan yang menghasilkan suara merdu.
"Memang membahas rontek itu unik dan fenomenal. Sekarang kalau ada rontek semuanya pegang sendiri-sendiri yakin langsung bisa semuanya," imbuhnya.
Maka dari itu, rontek yang sudah ada di setiap bulan Ramadan ini dilakukan dengan tertib, aman dan bermanfaat bagi semuannya. Begitu pula agar tidak terjadi gesekan atau tawuran seperti beberapa waktu lalu, perlu adanya peran semua pihak.
Terlebih saat ini perkembangan teknologi digital sangat kuat, ibarat dunia berada di genggaman. Saat ada kejadian tawuran ataupun positif jika sudah terupload di media sosial, semua masyarakat akan mengetahui.
". Dulu tidak ada medsos sekarang serba medsos jadi yang menilai. Tidak hanya kita, tapi seluruh Indonesia dan itu menjadi branding tidak baik bagi Pacitan. Maka dari itu, memang perlu menjadi tanggung jawab kita semuanya, tidak hanya Pemerintah namun semua pihak turut andil termasuk desa hingga dusun," terangnya.
Terlebih ke depan, kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, seni rontek menjadi seni nusantara dan bakal tampil diberbagai ajang nasional yang tentu membawa nama baik Kabupaten Pacitan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |