
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Nah, untuk mendukung optimalisasi layanan, RSUD Sleman akan membangun gedung unit stroke.
Rencananya, gedung baru tersebut akan dibangun di gedung lama yang berada di sebelah Timur gedung baru RSUD Sleman. Gedung baru tersebut akan dibangun pada tahun 2024 dengan desain 3 lantai. Nantinya, gedung tersebut akan digunakan untuk melayani Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan unit stroke untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam transformasi pelayanan kesehatan.
Advertisement
“Untuk membangun gedung berlantai 3 tersebut, diperkiraan membutuhkan anggaran Rp 61 miliar,” kata Direktur RSUD Sleman dr Novita Krisnaeni kepada TIMES Indonesia, Sabtu (8/4/2023).
Selain untuk IGD dan unit stroke, gedung baru tersebut akan menjadi pusat layanan penyakit kanker, urenofrologi, jantung, kesehatan ibu dan anak. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam bidang kesehatan.
“Gedung baru nanti akan difokuskan pada layanan kesehatan bagi lansia,” terang Novita.
Novita menerangkan, setiap lantai akan dipergunakan untuk layanan kesehatan. Untuk lantai 1 akan digunakan untuk layanan IGD. Di lantai itu pula akan ada layanan USG dan rongent. Selanjutnya, ada juga layanan persalinan, layanan persalinan gawat dan Ponek.
“Jadi, nanti IGD akan menjadi terpadu, jadi satu di gedung baru. IGD akan terpusat dalam satu gedung dan lantai yang sama,” papar Novita.
Untuk mengoptimalkan layanan, RSUD Sleman juga telah menyusun standar pelayanan. Dalam penyusunan standar pelayanan, pihaknya melibatkan berbagai stake holder yang berkaitan dengan kesehatan, tokoh masyarakat, TNI, dan Polri.
“Standar Layanan akan menjadi pegangan bagi petugas kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” tandas Novita.
Pada tahun 2023 ini, RSUD Sleman mengembangkan berbagai layanan kesehatan. Antara lain, layanan kesehatan khusus bedah syaraf. Layanan ini dibuka untuk mendukung masyarakat yang sedang melakukan pengobatan dan pemulihan cidera kepala dan stoke.
“Kami juga mengembangkan layanan bedah onkologi untuk mendukung pelayanan penyakit kanker. Layanan radiologi onkologi untuk pelayanan radioterapi atau terapi sinar,” ungkap Novita.
Sebagai rumah sakit tipe B milik Pemkab Sleman, RSUD Sleman juga akan mengembangkan layanan kesehatan yang lain seperti penyakit jantung. Saat ini, RSUD Sleman memang sudah memiliki dokter spesialis jantung. Ke depan, pihaknya akan mengembangkan layanan penyakit jantung mengingat banyak masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut.
“Untuk mengembangkan layanan tersebut, kami telah mengirimkan tenaga kesehatan kita untuk menempuh pendidikan dokter spesialis,” jelas Novita.
Novita kembali menjelaskan, gedung baru yang akan dibangun pada tahun 2023 tersebut berdiri diatas lahan seluas 6.000 meter per segi. Nantinya, lantai 1 gedung baru tersebut akan menjadi pusat kedaruratan (IGD).
“Gedung Baru Lantai 2 nanti digunakan untuk layanan Hemodialisa dan Unit Stroke. Sedangkan lantai 3 nanti akan digunakan untuk rawat inap dengan kapasitas 31 kamar. Karena kami menargetkan RSUD Sleman memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 200 bed. Sebab, kita ini rumah sakit tipe B,” tandas Novita. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |