Peristiwa Daerah

Diminta Bayar, Kegiatan Gebyar Kreasi PAUD di Kota Malang Dipersoalkan Orang Tua

Minggu, 09 April 2023 - 12:09 | 79.61k
Surat Edaran soal biaya kostum kegiatan Gebyar Kreasi PAUD 2023 di sejumlah WhatsApp Grup. (Foto: Istimewa)
Surat Edaran soal biaya kostum kegiatan Gebyar Kreasi PAUD 2023 di sejumlah WhatsApp Grup. (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan Gebyar Kreasi PAUD yang rencananya bakal terselenggara pada 10 Juni 2023 mendatang, kini mulai dipersoalkan oleh para orang tua murid.

Mereka mempersoalkan pembayaran yang digunakan untuk mengganti kostum atau pakaian bagi para anak-anak PAUD yang ikut memeriahkan.

Advertisement

Koordinator Pengduan Pelayanan Publik Malang, Sudarno mengatakan, para orang tua yang mengadu soal biaya ganti kostum yang membebani mereka.

"Orang tua siswa diwajibkan membayar Rp140 ribu untuk mengganti biaya kostum pakaian adat Jawa lurik satu set, terdiri dari atasan, bawahan, udeng atau jilbab dan pembayaran harus lunas tanggal 13 April 2023," ujar Sudarno, Minggu (9/4/2023).

Sudarno mengaku, setidaknya ada empat orang tua yang telah mengadu kepadanya. Bukan hanya soal biaya, namun juga soal kegiatan yang terselenggara outdoor di Stadion Gajayana Malang.

"Ada empat orang tua yang mengeluh dan mengadu tentang gebyar tari kreasi PAUD ini mas. Selain uang, mereka juga mengeluh terkait acaranya outdoor. Bagi anak-anak meruju pada tahun lalu kan rewel, karena cuaca panas dan membuat orang tua kelimpungan," ungkapnya.

Diketahui, Gebyar Kreasi PAUD ini bertujuan untuk memecahkan rekor muri dengan menunjukkan kreasi tari bersama seluruh anak-anal PAUD beserta orang tua.

Sudarno menganggap, kegiatan ini cukup membebani orang tua yang dimana, mereka yang merayakan hari raya Idul Fitri, tentu harus menguras uang yang cukup banyak dan pada Juni 2023 nanti harus dibebani kembali dengan biaya yang harus dibayar sebagai uang ganti kostum.

"Pengeluaran mereka kan cukup banyak di hari besar (Idul Fitri). Malah semakin ditambah oleh itu (biaya kostum Gebyar Kreasi PAUD)," katanya.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada pihak penyelenggara Bunda PAUD Kota Malang dan juga Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang bisa membatalkan kegiatan Gebyar Kreasi PAUD yang dinilai membebani para orang tua itu.

"Kami harap untuk tidak diteruskan hanya untuk mendapatkan penghargaan rekor Muri. Apa ini relevan untuk pendidikan usia dini? Apa pengaruhnya? Ini malah membebani mereka (orang tua)," tegasnya.

Sudarno juga telah melayangkan surat terbuka ini kepada penyelenggara dan sejumlah WhatsApp Grup untuk meneruskan aduan terkait Gebyar Kreasi PAUD yang ia dapat, agar bisa segera ditindaklanjuti. "Ini surat terbuka juga agar menjadi perhatian dan refleksi agar tidak mengorbankan orang tua dan anak didik untuk merealisasikan obsesi dalam memecahkan rekor Muri," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES