Tradisi di Gresik Jelang Lebaran: Pasar Bandeng, Kolak Ayam dan Malam Selawe

TIMESINDONESIA, GRESIK – Menjelang Lebaran, sedikitnya ada tiga tradisi warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang dilakukan.
Diantaranya pasar bandeng (Bandengan), malam selawe (Nyekar di Sunan Giri) dan kolak ayam Desa Gumeno, Manyar.
Advertisement
Warga Gresik tengah mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya Idul Fitri yang akan tiba beberapa hari lagi.
1. Pasar Bandeng (Kontes Bandeng Kawak)
Pasar bandeng yang menjadi ikon kota Gresik ini selalu menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini menjelang lebaran.
Pasar bandeng ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh warga Gresik sejak ratusan tahun yang lalu.
Di pasar ini, wisatawan dapat membeli ikan bandeng segar dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan pasar lainnya.
Tak hanya bandeng, sejumlah pelaku UMKM juga ambil bagian. Ada pula pameran kuliner lokal diantarnya jubung, pudak dan lain sebagainya.
Selain itu, pemerintah daerah melaksanakan lelang bandeng terbesar yang dibudidayakan petani lokal. Even terakbar ini bisanya digelar H-3 lebaran.
2. Sanggring Kolak Ayam Gumeno
Selain pasar bandeng, sanggring kolak ayam gumeno juga menjadi tradisi yang dilakukan oleh warga Gresik menjelang lebaran.
Nama Sanggring berasal dari kata Sang yang artinya Raja/Penggedhe dan Gring yang artinya gering atau sakit.
Jadi Sanggring artinya raja yang sakit. Kepatuhan kepada beliau, maka warga Desa Gumeno selalu melanjutkan tradisi tersebut setiap tahun.
Tradisi ini digelar pada Ramadan ke-23, warga yang berada di Desa Gumeno punya tradisi unik. Konon tradisi ini sudah berlangsung selama lima abad lamanya.
Namanya adalah tradisi kolak ayam di mana para warga Desa Gumeno memasak makanan yang bernama 'kolak ayam' tersebut.
Jika kita mengenal kolak sebagai makanan yang manis, kolak buatan warga Desa Gumeno ini berbeda. Kolak ayam Gumeno rasanya gurih legit dengan isian ayam kampung di dalamnya.
3. Malam Selawe Sunan Giri
Tidak hanya itu, warga Gresik juga melakukan tradisi malam selawe sunan giri. Malam selawe sunan giri adalah tradisi yang dilakukan warga untuk mengenang Sunan Giri, salah satu wali songo.
Warga Gresik mengadakan acara pengajian dan memanjatkan doa bersama untuk memohon keberkahan. Tradisi malam selawe ini sudah berlangsung selama turun-menurun.
Untuk menyemarakkan tradisi ini, diadakan berbagai perlombaan salah satunya yakni lomba hadrah dan juga pameran yang diberi nama Giri Expo.
Pada pameran ini, dipamerkan berbagai produk warisan Budaya yang berasal dari kabupaten Gresik, salah satunya yakni Damar Kurung (lampion kayu yang berlukiskan damar kurung).
Saat ini tradisi Malam Selawe mengalami pergeseran makna. Akibat ramainya peziarah yang datang, banyak juga pedagang yang datang untuk menawarkan dagangannya.
Tidak sedikit masyarakat yang menyalahartikan dan beranggapan bahwa tradisi Malam Selawe hanya berupa pasar malam dan acara perlombaan saja, tanpa memahami makna inti diadakannya tradisi.
Dalam rangka menyambut lebaran, warga Gresik melakukan tiga tradisi ini dengan penuh semangat dan kegembiraan. Diharapkan tradisi-tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda Gresik agar tidak hilang ditelan zaman.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |