Peristiwa Daerah

Kisah Bagus Alief Kurniawan, Anak Kuli Bangunan Jadi Prajurit TNI AD

Jumat, 14 April 2023 - 15:52 | 148.95k
Bagus Alief Kurniawan dan kedua orang tuanya. (foto: Pendam V Brawijaya for TIMES Indonesia)
Bagus Alief Kurniawan dan kedua orang tuanya. (foto: Pendam V Brawijaya for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Setiap keberhasilan tentu diiringi dengan perjuangan keras. Di pihak lain, doa dan semangat orang tua menjadi energi terbaik untuk mencapai kesuksesan. Itu pulalah kisah Bagus Alief Kurniawan, siswa Secata yang lulus dengan kerja keras. 

*

Advertisement

Hari masih pagi. Matahari baru naik sepenggalan. Seorang lelaki bertopi hitam dengan kemeja batik dan hanya bersandal, ikut larut dalam keramaian di lapangan Candradimuka, Secata Rindam V/Brawijaya di Magetan, Jawa Timur. 

Ia juga berhamburan seperti lainnya mencari anaknya di antara para siswa sekolah calon tamtama (secata) yang berbaris di tengah lapangan. 

Susah payah dia mencari salah seorang dari ratusan siswa secata yang dilantik Jumat (14/4/2023) hari itu. Ia tampak pangling lantaran semua pemuda berperawakan gagah dengan rambut cepak dan seragam sama. 

Lelaki berusia lebih dari setengah abad itu adalah Sugiyono. Dia tengah mencari Bagus Alief Kurniawan, anaknya yang hari ini resmi menyandang pangkat Prajurit Dua TNI Angkatan Darat. 

Meski matanya sembab oleh air mata yang menggenang, wajahnya semringah. Tuhan membalas perjuangannya dengan buah manis.  

Impian kuli bangunan itu untuk menjadikan anaknya sebagai prajurit TNI AD terwujud. Istrinya, Naning Sulatik, pun tak kalah riang hatinya. Pasangan suami istri dari Ngimbang, Lambongan, Magetan, itu merasa orang paling berbahagia di dunia. 

Bagus-Alief-Kurniawan-b.jpgBagus Alief Kurniawan saat dilantik Pangdam V Brawijaya setelah lulus Secata di Magetan. (foto: Pendam)

"Saya sangat bahagia. Tidak sia-sia kerja keras bapaknya membanting tulang berupaya agar impian Alief menjadi anggota TNI AD. Ini usahanya yang kesekian kalinya sampai dia lulus dan hari ini dilantik," ungkap Naning Sulatik sembari terisak.

Rona kebanggaan tergambar jelas di wajah pasangan suami istri ini. Tak pernah mereka menyangka anaknya bisa menjadi orang berpangkat. Peluh yang tercucur dan doa yang membumbung ke langit sudah terwujud.        

"Saya bangga dan bahagia melihat Alief hari ini dengan gagah memakai seragam TNI AD. Lima bulan saya dan ibunya selalu deg degan menanti kabarnya. Apalagi kami berpikir kami orang tak punya. Gak ada duit buat nyogok atau apapun. Kami pun tak punya kenalan siapapun di sini untuk membantu. Tapi Alhamdulillah, anak kami bisa diterima dan mengikuti pendidikan dengan baik sampai dilantik hari ini," aku Sugiyono.

Adapun Alief yang saat SMP berbadan tambun, lalu kemudian memutuskan berolahraga dengan keras dan tekun menurunkan badan, mengakui keberhasilannya adalah buah kerjakeras bapak dan doa ibunya.

"Saya sudah tiga kali mendaftar dan baru kali ini lulus. Bapak juga mendukung saya sepenuh hati mendukung biaya transpor dan makan saya saya selama berurusan. Ibu juga tak berhenti-henti berdoa dan memberi semangat. Alhamdulillah, hari ini saya sudah jadi tentara. Insya Allah saya akan menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, yang membanggakan orang tua, kesatuan dan bangsa," tutur dia. 

Belajar dari Kisah Bagus Alief Kurniawan

Kisah Bagus Alief Kurniawan ini memang sangat inspiratif. Bagus adalah bagian dari 268 siswa calon tamtama pada Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD Gelombang II Tahun 2023 di Rindam V/Brawijaya. 

Lima bulan lamanya mereka dididik dan dilatih hinga kemudkian dilantik menjadi prajurit TNI AD. Prosesi penutupan pendidikannya ditandai dengan penyematan tanda pangkat oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, M.A.

Pangdam V/Brawijaya berharap para prajurit remaja ini bisa membanggakan keluarga, lingkungannya dan nusa bangsanya. Ia juga mengapresiasi kegigihan dan keuletan kisah Bagus Alief Kurniawan yang meski berkali-kali tak lulus tetap berusaha hingga usahanya membuahkan hasil. 

Ini juga membuktikan bahwa sesiapapun dapat menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, tanpa harus menyogok atau meminta dukungan seseorang yang punya jabatan. 

“Perlu dipahami bahwa sebagai prajurit kalian berperan penting dalam mendukung tugas satuan. Kalian harus memiliki rasa bangga menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, dengan mengubah sikap, pola pikir, dan pola tindak sehari-hari. Itu agar menjadi prajurit yang bisa dibanggakan, baik di tengah keluarga, di masyarakat, dan bagi TNI Angkatan dan maupun bagi Negara Kesatuan Republik Indoensia,” tekan Perwira bintang dua peraih gelar magister Security Study di University of Hull, Inggris pada 1998 ini. 

Ia juga menandaskan agar ilmu dan keterampilan yang telah didapatkan selama mengikuti Pendidikan di Secata Rindam V/Brawijaya dapat dijadikan sebagai bekal selanjutnya dalam menempuh pendidikan kejuruan sesuai dengan kecabangan masing-masing.

Dan, kisah Bagus Alief Kurniawan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menggapai asa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Syarifah Latowa
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES