Kisah Vina Oktavia Damayanti, Banting Setir dari Perawat ke Pengusaha Hijab

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Perjalanan hidup Vina Oktavia Damayanti, warga Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo ini, bisa dibilang ngeri-ngeri sedap. Dia nekat banting setir dari seorang perawat ke pengusaha hijab. Bahkan selama Ramadan 2023 ini, keuntungannya berlipat ganda
Bisnis hijabnya kini melejit dengan penghasilan yang jauh lebih bersar berkali lipat dari gajinya sebagai perawat. Namun, titik karir yang diraihkan saat ini tak lepas dari jerih payah usahanya bertahun-tahun melanglang buana.
Advertisement
Wanita lulusan D3 Keperawatan ini dulunya bekerja sebagai seorang perawat di salah satu rumah sakit Kota Probolinggo, pada tahun 2012. Pekerjaan itu diembannya sejak dia lulus dari perguruan tinggi.
Akan tetapi, profesi perawat yang disandangnya itu hanya berlangsung selama 1 tahun. Pada tahun 2013, wanita yang akrab disapa Vina ini memutuskan untuk beranjak dari profesi perawatnya.
Padahal, gajinya saat itu sudah cukup baik untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Tempat kerjanya pun cukup dekat dengan rumahnya. Tentunya biaya transportasi setiap hari tak begitu banyak keluar.
Akan tetapi, profesi itu tak membuat Vina merasa hidup bahagia dan nyaman. Sebab, pekerjaan itu banyak menguras waktunya bersama orang tuanya dan kelurganya.
Akhirnya memilih mengundurkan diri dari perawat dan menjadi pengusaha mie ayam. Bisnis sederhana dengan modal sisa simpanan gaji sebelumnya itu diputar untuk bisnis mie ayam tersebut.
Karena keterbatasan modal, ia lantas hanya bisa menjual mie ayam dengan gerobak dan tenda bongkar pasang. Vina berdagang bersama kedua orang tuanya. Akan tetapi, usaha itu hanya bertahan hingga tahun 2015 saja. Lantaran persaingan bisnis yang cukup ketat.
Vina yang menjadi anak pertama dari dua bersaudara itu, kembali harus memutar otak. Bisnis mie ayam terpaksa tak bisa dilanjutkan. Vina pun memilih untuk menjadi reseller hijab. Barang itu dia ambil dari salah satu kenalannya di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Pada tahun 2016 itu, wanita kelahiran 1994 itu menggeluti dunia fashion, utamanya hijab. Ia menjual produknya melalui media sosial. Meski penghasilannya tak seberapa, vina tetap berusaha untuk menjual hijab dengan berbagai cara.
Kemudian, pada tahun 2018, Vina mulai mengenal platform media sosial Tiktok. Dia juga memanfaatkan media itu sebagai salah satu promosi produknya. Tak disangka, penjualan dari Tiktok begitu cepat. Setiap bulannya Vina mampu menjual hijabnya hingga 2 ribu pcs.
Semangatnya pun kembali berkobar. Jalan gelap kembali nampak terang di hadapannya. Penghasilan dari penjualan itu selalu dia sisihkan untuk tabungan dan kedua orang tuanya.
Bahkan di masa pandemi sekali pun, Vina masih mampu bertahan. Meski penghasilannya tak sebesar sebelumnya. Media yang digunakan pun tetap sama, yaitu Tiktok.
Hingga akhirnya, pada tahun 2022, Vina memberanikan diri untuk menjadi produsen hijab. Dengan uang tabungannya, Vina memulai bisnis konveksi hijabnya seorang diri. Tentu tak lepas dengan doa dan keyakinan orang tuanya.
"Modal seadanya itu saya coba untuk produksi hijab sendiri. Ternyata lumayan. Penjualan meningkat. Saya coba beranikan diri untuk menambah tenaga kerja," ungkap Vina.
Pada awal tahun 2023 ini, bisnis hijabnya benar-benar di luar prediksi. Sejak Januari hingga Maret, penjualan tembus sampai 25 ribu pcs hijab. Ada dua model hijab yang dimilikinya, hijab sport dan hijab bergo.
Saat ini Vina sudah memiliki 30 karyawan di konveksinya. Penghasilan bersih yang didapatkan setiap bulan mampu di angka Rp 30 juta.
Penjualannya pun masih tetap sama, yaitu menggunakan media Tiktok. Pengirimannya pun sudah sampai luar jawa. Dia punya sejumlah reseller di berbagai daerah, salah satunya di Jepara Jawa Tengah.
"Saya sangat bersyukur bisa begini. Awalnya takut dan bimbang keluar dari perawat. Semua ini berkat doa orang tua pastinya," jelas Vina.
Hijab yang dijualnya pun jauh lebih murah dari pada harga pasar. Namun kualitas produknya tak kalah dengan produk branded. Bahkan selama Ramadan 2023 ini penjualan hijabnya semakin melejit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |