Peristiwa Daerah

Harjakapro Ke-277, Nama Probolinggo Digunakan sejak Bupati Kedua Djojonegoro

Senin, 17 April 2023 - 23:50 | 110.90k
Pendapa Kabupaten Probolinggo menjadi simbol kepemimpinan rakyat Kabupaten Probolinggo. (Foto: Rhomadona/TIMES Indonesia)
Pendapa Kabupaten Probolinggo menjadi simbol kepemimpinan rakyat Kabupaten Probolinggo. (Foto: Rhomadona/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pada tanggal 18 April 2023, Kabupaten Probolinggo berusia 277 tahun. Penetapan Harjakapro ke-277 itu berdasarkan pengangkatan bupati pertama yakni Kiai Djojolelono. Tapi penggunaan nama Probolinggo sendiri dimulai sejak bupati kedua, yakni Raden Tumenggung Djojonegoro.

Ya, nama Probolinggo memang ditetapkan sejak era bupati Djojonegoro. Namanya memang terdengar asing di telinga masyarakat Probolinggo. Jauh dibanding nama bupati pertama Kiai Djojolelono. 

Advertisement

Tapi karena Djojonegoro lah, salah satu daerah di Jawa Timur ini dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat dunia karena adanya destinasi wisata level internasional macam Gunung Bromo.

Dikutip dari berbagai sumber, bupati Djojonegoro mulai menetapkan nama Probolinggo atas wilayah kekuasaannya itu tak lama setelah ia menjabat. Raden Tumenggung Djojonegoro tercatat sebagai Bupati Probolinggo sejak 1768-1805.

Selama 37 tahun berkuasa itu, Djojonegoro memberikan dampak signifikan terhadap wilayahnya. Pun demikian dengan terwujudnya kemakmuran masyarakatnya. Meskipun saat itu masih di bawah kekuasaan penjajah Belanda.

Disebutkan, kemakmuran rakyat di bawah kepemimpinan Djojonegoro meningkat. Hasil penjualan rempah dan hasil bumi lainnya meningkat.

Demikian pula kejayaan umat Islam. Hal itu diwujudkan dengan dibangunnya masjid yang berdekatan dengan rumah dinas sekaligus Pendapa Kabupaten Probolinggo, Masjid Agung Raudlatul Jannah. Kini, masjid tersebut menjadi masjid agung Pemerintah Kota Probolinggo.

Tak hanya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Bupati Djojonegoro juga menjadi sosok penting di balik lahirnya nama Probolinggo. Nama yang kini digunakan oleh dua pemerintah daerah di tapal kuda ini.

Diketahui, sebelum bernama Probolinggo, wilayah tersebut bernama Banger. Nama itu ditetapkan oleh Kerajaan Majapahit, dan diambil dari nama sebuah sungai di wilayah tersebut.

Akan tetapi kemudian, Djojonegoro mengubah nama Banger menjadi Probolinggo. Belum diketahui secara jelas alasan di balik penamaan tersebut. Tapi berdasarkan data di portal resmi Pemerintah Kota Probolinggo, nama Probolinggo berasal dari dua suku kata.

Dua suku kata tersebut yakni "Probo" dan "Linggo". Probo berarti sinar. Sementara Linggo berarti badan, tugu, atau tongkat. Jika dua kata tersebut diterjemahkan, maka nama Probolinggo berarti sinar berbentuk tongkat.

Sejak saat itulah, nama Banger diubah menjadi Probolinggo. Tapi untuk penetapan hari jadi Kabupaten Probolinggo tidak diambil dari silsilah perubahan nama. Melainkan berdasarkan pengangkatan bupati pertama yakni Kiai Djojolelono.

Kini, Kabupaten Probolinggo berusia 277 tahun. Usia itu dihitung dari tahun penetapan Kiai Djojolelono sebagai Bupati Probolinggo pada tahun 1746. Kiai Djojolelono kemudian purna pada tahun 1768 dan digantikan oleh Raden Tumenggung Djojonegoro.

Selamat hari jadi Kabupaten Probolinggo atau Harjakapro ke-277. Semoga terus berkembang menjadi daerah maju, beriringan dengan kemakmuran 1.159.965 rakyatnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES