Bertepatan HUT ke-56 Persela, Monumen Choirul Huda Diresmikan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Bertepatan dengan ulang tahun Persela Lamongan yang ke-56, sebuah monumen untuk mengenang tragedi yang menimpa sang legenda, Choirul Huda, telah diresmikan, Selasa (18/4/2023).
Monumen yang terletak di dinding Stadion Surajaya Lamongan tersebut terdiri dua bagian. Bagaian atas berbentuk miniatur lapangan sepakbola yang terbuat dari lempeng kuningan.
Advertisement
Pada bagian tengah terdapat sebuah jam yang menunjukkan pukul 16.14 WIB, sebagai penunjuk waktu meninggalnya Choirul Huda.
Kemudian untuk bagian bawah, terpampang tanggal terjadinya tragedi yang membuat publik sepakbola Lamongan kehilangan Choirul Huda untuk selamanya, yaitu 15 Oktober 2017.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang meresmikan monumen tersebut, mengungkapkan monumen Choirul Huda tidak hanya menjadi pengingat atas kepergian sang legenda.
Melainkan juga menjadi sebuah pembangkit semangat dan daya juang para pemain serta jajaran manajemen, untuk terus memperjuangkan Persela.
"Monumen ini sebagai suatu penanda atau pengingat untuk mengabadikan Choirul Huda dan semangat Persela untuk terus berjuang sampai kapan pun. Selama Lamongan ini masih ada, Persela juga harus terus ada," kata Yuhronur.
Pria yang akrab disapa Pak Yes itu menegaskan, seluruh jajaran manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir akan bekerja lebih keras untuk membangkitkan Persela.
"Insya Allah dengan semangat itu, semangat Choirul Huda, kita akan memperjuangkan Persela untuk kembali menuju Liga 1," tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lamongan, Edy Yunan Achmadi, menyebut peresmian monumen Choirul Huda di Stadion Surajaya menjadi kado untuk ulang tahun Persela yang ke-56.
"Ini momen yang pas, bertepatan dengan ulang tahun Persela yang ke-56, dengan tajuk Bangkit Persela," kata Yunan.
Dia menilai, Choirul Huda merupakan sosok yang pantas untuk mendapatkan segala bentuk apresiasi, karena dedikasi yang diberikan untuk tim berjuluk Laskar Joko Tingkir begitu luar biasa.
"Hari ini untuk mengenang saudara kita Choirul Huda yang pada tgl 15 oktober 2017 lalu meninggalkan kita semua, setelah sekian lama sejak 1999 sampai thun 2017 membela klub Persela, dan hanya Persela," tuturnya.
Lebih lanjut Yunan menyebutkan, selain monumen di Stadion Surajaya, nama Choirul Huda juga diabadikan sebagai nama sebuah lapangan sepakbola yang ada di Kelurahan Sukomulyo.
"Sejak Choirul Huda meninggal, nomor punggung 1 di Persela sampai kapanpun tidak akan dipakai lagi oleh pemain lain, oleh siapapun. Kita abadikan untuk menghormati almarhum Choirul Huda," ucapnya.
Yunan juga berharap sosok Choirul Huda dapat menjadi motivasi untuk terus memperjuangkan Persela tetap berada di tanah Lamongan dan busa segera bangkit untuk kembali ke Liga 1.
"Persela merupakan salah satu hiburan masyarakat Lamongan. Persela juga icon Lamongan dan Persela juga jadi sarana promosi daerah. Sehingga Persela patut dan harus terus kita perjuangan untuk tetap berada di bumi Lamongan yang kita cintai ini. Mudah-mudahan Persela terus eksis di persepakbolaan nasional dan bisa segera bangkit untuk kembali ke Liga 1," kata Yunan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |