Peristiwa Daerah

Festival Dulur Sekupat dan Indahnya Toleransi Beragama di Kota Banjar

Rabu, 19 April 2023 - 18:30 | 66.15k
Salah satu warga memperlihatkan kreasi ketupat lebaran yang diperlombakan dalam Festival Dulur sekupat. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Salah satu warga memperlihatkan kreasi ketupat lebaran yang diperlombakan dalam Festival Dulur sekupat. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Karang Taruna Muda Berkarya Banjar bekerjasama dengan Forum Komunikasi Budayawan Kota Banjar dan Gereja Katolik Santo Pilipus kembali berkolaborasi membuat festival unik, Rabu (19/4/2023).

Festival ini digelar dalam rangka menyambut Idul Fitri 1444 H dengan cara menyelenggarakan festival ketupat persaudaraan bertajuk "Dulur Sakupat" di Pasar Karang Taruna, Kota Banjar. 

Advertisement

Festival Dulur Sakupat ini dibuka dengan kirab ketupat yang diikuti oleh seluruh warga Jadimulya serta semua elemen masyarakat yang hadir turut bergembira mengikuti acara.  

Bahkan, arak-arakan ratusan sepeda hias bertemakan ketupat turut memeriahkan jalannya Festival yang diikuti puluhan tumpeng ketupat hias karya dari setiap RT dan kibaran bendera merah putih yang dilambai-lambaikan sepanjang jalan. 

Selain diwarnai dengan lomba sepeda hias, lomba ketupat hias, festival ini juga diisi dengan kegiatan belajar membuat ketupat. Semua peserta festival diwajibkan untuk bersama-sama membuat ketupat sebagai warisan budaya khas Indonesia yang harus dilestarikan. 

Ada pula tampilan tari tradisional dari anak-anak kampung Bobojong, acara kaulinan baheula atau permainan tradisional Sunda hingga Buka Bersama warga Bobojong. 

Kemeriahan tidak hanya berhenti di sana. Festival Dulur Sakupat ini akan ditutup dengan acara pengkajian budaya bersama dengan para budayawan kota Banjar dengan nara sumber Kang Godi Suwarna.

Ketua Karang Taruna Muda Berkarya, Kang Asep mengatakan festival ketupat ini bertujuan untuk mengangkat kembali makna filosofi mendalam yang ada di balik kesederhanaan tradisi ketupat menjelang hari raya Idul Fitri. 

"Bagi yang menyiapkannya, membuatnya, mengantarkannya dan yang menyantapnya," jabarnya. 

Menurutnya, nilai-nilai persaudaraan yang ada di dalam ketupat ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan yang ada di dalam masyarakat karena semua lapisan masyarakat menyantapnya hidangan khas lebaran ini. 

Senada, Deni Weje, salah satu panitia penyelenggara juga menyampaikan bahwa Ketupat mewakili dua simbolisasi makna yakni 'ngaku lepat' berarti mengakui kesalahan, dan 'laku papat' atau empat laku yang juga tercermin dari wujud empat sisi dari ketupat. 

"Laku papat ini yang mau ditawarkan untuk direfleksikan bagi setiap warga yang hadir dalam festival ini agar makna lebaran tidak hilang," terangnya. 

Ia menjelaskan bahwa lebaran berarti pintu ampun yang dibuka lebar terhadap kesalahan orang lain sesuai kata dasar lebar. 

Sementara Luberan atau kata dasar luber berarti melimpahi, memberi sedekah pada orang yang membutuhkan, Leburan atau kata dasar lebur berarti melebur dosa yang dilalui selama satu tahun. Laburan atau kata lain kapur yakni menyucikan diri agar hati bersih putih kembali.

Festival ketupat ini juga menjadi ajang silaturahmi antar umat beragama yang ada di Kota Banjar dimana tanpa canggung umat Kristiani yang hadir melebur penuh sukacita dan gelak tawa ria membuat ketupat dan bergembira mengikuti kegiatan persaudaraan ini hingga larut malam nanti. 

Ika, salah satu warga setempat mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya acara Festival seperti ini. 

"Dengan begini kita dapat melestarikan tradisi ramadhan dan memperkenalkan kepada generasi muda agar tidak meninggalkan warisan budaya Bangsa," tuturnya. 

Di era digital ini, tambahnya, banyak anak-anak dan remaja yang sudah kehilangan esensi dari tradisi ramadhan dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. 

"Dengan acara ini, selain generasi muda diarahkan terhadap kegiatan positif yang dapat mencegah ketergantungan terhadap gadget, juga menjadi ajang silaturahmi antar warga," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES