Pelni Jadwalkan Binaiya dan Egon Datangi Bontang Lima Kali pada Mei

TIMESINDONESIA, BONTANG – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menjadwalkan lima jadwal keberangkatan armadanya pada Mei 2023, yakni KM Binaiya sebanyak empat kali dan KM Egon satu kali.
Ada beberapa rute pelayaran dengan menggunakan kapal Pelni melalui Pelabuhan Loktuan Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Antara lain dengan pelayaran tujuan Kota Pare Pare Sulawesi Selatan (Sulsel), Awerange Sulsel, Makassar Sulsel, Kota Surabaya, Labuan Bajo, Waingapu, dan Batu licin.
Advertisement
Koordinator PT Pelni Samarinda dan Bontang Syarif Hidayat mengatakan, transportasi laut menjadi alternatif masyarakat dalam melakukan perjalanan pergi dan pulang ke tujuan.
Terlebih, pada bulan bulan Mei ini arus penumpang yang akan balik usai melakukan perjalanan mudik Lebaran ke Kota Bontang dan sekitarnya menuju daerah tempat bekerja menjadi dibutuhkan.
Syarif mengatakan, untuk KM Egon terjadwal keberangkatan satu kali saja pada 15 Mei 2023.
Keberangkatan kapal semi passenger itu mulai dari Pelabuhan Loktuan Bontang menuju Kota Pare-Pare, Batu Licin, Surabaya, Ampenan hingga terakhir ke Waingapu.
Sementara, KM Binaiya terjadwal berlayar pada 11 Mei 2023 dengan rute Bontang menuju Awerange. Kemudian kapal berkapasitas 970 penumpang itu kembali berlayar pada 14 Mei ke Kota Bontang kemudian lanjut ke pelabuhan Awerange, Kota Makassar, Labuan Bajo, Waingapu, Bima, dan Benoa.
Selanjutnya, jadwal ketiga KM Binaiya berangkat pada 26 Mei 2023 dengan rute Bontang menuju Awerange Kabupaten Barru.
Sedangkan untuk jadwal keempat KM Binaiya akan melakukan rute panjang pada 28 Mei 2023 dengan tujuan Kota Bontang, Awerange, Makassar, Labuan Bajo, Waingapu, Bima, dan Benoa.
Dengan adanya jadwal ini, Syarif berharap masyarakat dapat mengatur jadwal bepergian dengan tetap membeli tiket pada tempat dan standar yang sudah ditentukan PT Pelni. Pasalnya akan ada saja peluang untuk tidak bisa berangkat dikarenakan tiket yang diharapkan tidak kunjung tiba.
Diketahui berbagai persyaratan juga mesti menjadi perhatian calon penumpang. Seperti halnya melarang membawa barang ilegal dan berbahaya, termasuk obat obatan terlarang.
Penumpang hendaknya juga memperhatikan kapasitas barang bawaan. PT Pelni mentolerir 40 kilogram (kg) volume barang bawaan atau setara 0,1 m3 atau dimensi maksimum 70 x 40 x 35 cm.
“Jika melebihi jumlah itu maka akan dikenakan tarif bagasi sesuai dengan rute pelayaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 02 Tahun 2019,” jelas Koordinator PT Pelni Samarinda dan Bontang Syarif Hidayat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |