30 Komunitas Seniman Gelar Pameran, Rektor ISI Yogyakarta Sebut Bukan Sekadar Gambar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) Timbul Raharjo mengapresiasi bentuk kreativitas unik yang diusung oleh sebanyak 30 komunitas seniman dalam acara Pameran Jogja Menggambar. Kegiatan bertema “Bersama-Sama Bergembira” diselenggarakan di Griya Abhipraya Purbonegoro, Gedung Ex Bapas Kelas I DIY, Jumat (5/5/2023).
Acara tersebut diadakan juga sebagai bentuk perayaan Hari Menggambar Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2023 lalu. Menurut Timbul, hal ini merupakan sesuatu yang cukup menarik dan kreatif karena tidak sebatas sebuah gambar saja melainkan gambar yang dikreatifkan.
Advertisement
Panitia acara Pameran Jogja Menggambar dari Forum Drawing Indonesia, POKMAS Pakaryan Griya Abhipraya Purbonegoro, Ketua Pelaksanaan Jogja Menggambar dan Kurator saat menggelar konferensi pers. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
“Dari 30 komunitas Jogja Menggambar ini memang menggambarkan bentuk kreatif yang unik dan menarik sehingga saya pikir bentuk gambar pasti akan menyesuaikan zaman,” ungkap Timbul.
Dijelaskannya jika bentuk-bentuk gambar itu memang berdasarkan kebutuhan masing-masing pihak penggambar. Kebutuhan manusia saat ini menurutnya pasti membutuhkan hal yang baru dan tidak mungkin abstrak atau tidak sebatas hanya menggambar saja.
“Itulah yang membuat gambar akan semakin hidup, pastinya akan terus mengikuti zaman,” tuturnya.
Soal ketertarikan gambar dalam pameran ini, Timbul menganggap bahwa tergantung kepada cara untuk mengapresiasi secara pribadi. Jika hal tersebut adalah gambar yang sesuai dengan keyakinannya maka tentu saja sangat menarik.
“Tapi persoalannya kan di sini ada banyak gambar yang membuat saya tertarik bahkan hampir semuanya terutama saya suka yang anti-mainstream,” ucap Timbul.
Sesuai dengan temanya itu, pameran yang sebagian besar karya-karyanya berasal dari setiap anggota komunitas bersama-sama merayakan Hari Menggambar Nasional. Setiap tahun di bulan Mei dirayakan sebagai bulan dan Hari Menggambar Nasional bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Momentum tersebut diinisiasi oleh Forum Drawing Indonesia pada tahun 2022 dan dideklarasikan oleh 250 kelompok atau komunitas di 34 propinsi. Pada tahun ini disepakati dengan mengangkat tema “Gembira Menggambar” yang cenderung lebih bebas serta pesertanya lebih luas dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat mulai dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Komunitas Seni, Sanggar hingga Seniman.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sebuah ide dan bentuk direfleksikan melalui media gambar yang bersifat bebas terkait bidang kehidupan seperti ekonomi, politik, budaya dan yang lain. Di samping bebas mengeksplorasi teknis, bentuk dan material, pada umumnya masyarakat akan mengerti tentang gambar meski tidak paham maksud dan tujuan konsepnya.
Atas dasar itulah maka menggambar penting untuk dirayakan bersama, diberikan ruang dan tempat yang agung lalu penghargaan yang tinggi sebagai dasar pengetahuan yang berusaha membebaskan berpikir serta berpendapat melalui garis-garis dan warna-warni yang disebut gambar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |