Masyarakat Antusias Saksikan Upacara HUT ke-107 Kabupaten Sleman

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Kabupaten Sleman kini telah genap berusia 107 tahun. Sejumlah kegiatan mewarnai rangkaian peringatan hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman yang bertemakan 'Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman'.
Sementara puncaknya ditandai dengan Upacara peringatan Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman yang berlangsung di Lapangan Denggung, Sleman, Yogyakarta. Selaku inspektur upacara dalam kegiatan ini adalah Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Advertisement
Dalam amanatnya saat membacakan teks sambutan Gubernur DIY yang menggunakan bahasa Jawa. Kustini mengajak masyarakat untuk selalu memuji dan memohon kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan berkah dan rida-Nya. Sehingga dapat terhindar dari marabahaya dalam menjalankan amanat.
Seperti yang telah diajarkan para leluhur yaitu ‘Hamêmayu-Hayuning Bawânâ’. Di mana filosofi tersebut mengandung kewajiban Tri Satyâ Brâtâ. Pertama yakni rahayuning buwânâ kapurbâ waskitaning manungsâ (kesejahteraan dunia tergantung manusia yang memiliki ketajaman rasa).
Kedua adalah darmaning manungsâ mahanani rahayuning nagârâ (tugas hidup manusia adalah menjaga keselamatan negara). Ketiga yakni rahayuning manungsâ dumadi karânâ kamanungsané (keselamatan manusia disebabkan oleh rasa kemanusiaannya sendiri).
"Mari kita semua selalu memuji dan memohon kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan berkah dan rida-Nya sehingga dapat terhindar dari marabahaya dalam menjalankan amanat. Seperti yang diajarkan leluhur kita yaitu, ‘Hamêmayu-Hayuning Bawânâ’, yang patut kita teladani dan jalankan," ungkap Kustini, Selasa (16/5/2023).
Ia menyebutkan, tiga perkara tadi adalah perwujudan kewajiban Hamangku Nagârâ, menerapkan kesantunan. Hamêngku Buwânâ, wajib merangkul sesama manusia dan berlaku adil. Hamêngkoni Bawânâ, wujud dari pengayoman dan memberikan ketentraman terhadap alam semesta dan seluruh isinya.
Menurut Kustini, bukan hanya pemerintah saja yang memegang tiga perkara tadi. Sejatinya, pada masyarakat pun di dalam diri pribadi, juga memegang Tri-Lokâ.
"Di mana Guru-Lokâ menandakan alam keramaian, dalam olah cipta, olah penalaran atau olah pikir. Jânâ-Lokâ menandakan alam ketenangan, yang selalu diliputi dalam rasa perasaan, dengan mengelola hati sampai dengan tahapan memikirkan dan Indrâ-Lokâ, alam kesenangan, tanpa mengumbar hawa nafsu," terangnya.
Terkait hal itu, sebut Kustini peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sleman ke-107 ini, juga dijadikan momentum untuk menyatukan cipta dan rasa. "Mengingat hal utama yang kita upayakan untuk diraih seharusnya mencakup kesatuan cipta dan rasa, serta dzikir melalui pikiran," tegasnya
Upacara yang bernuansa tradisional Jawa ini mendapat antusiasme dari masyarakat Sleman. Penampilan atraktif dari drumband AAU menyemarakan suasana. Begitu juga adanya kirab 17 kelompok bregada di seputaran Lapangan tempat berlangsungnya upacara.
Momentum ini juga ditandai pelepasan sebanyak 107 burung trotokan dan kutilang yang dilakukan Wakil Gubenur DIY, KGPAA Paku Alam X mewakili Gubernur DIY bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Danang Maharsa.
Wakil Bupati Danang Maharsa, menyampikan dirinya sadar Sleman masih banyak PR dan tugas untuk bisa terus meningkatkan program di bidang pembangunan.
Untuk itu ia mengharapkan tema "Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan mBangun Sleman", tersebut dijadikan komitmen dan diwujudkan kedepannya. Ia juga mengapresiasi banyaknya masyarakat yang hadir menyaksikan acara tersebut menunjukan respon positif dari mereka.
Terpisah Ketua Panitia Pelaksana Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aji Wulantara menambahkan terkait tema hari jadi ini.
Nyawiji itu adalah menyatunya berbagai perbedaan, berbagai persepsi, berbagai pandangan, untuk menuju ke satu titik. Murakabi itu artinya bermanfaat bagi semuanya. Jadi dengan momentum hari jadi ini supaya penyelenggara pemerintahan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua.
Menurut Aji Wulantara pada hakekatnya Hari Jadi Kabupaten Sleman tersebut menjadi hari jadi kita semua, termasuk hari jadinya masyarakat Sleman.
Sehingga menandai hari jadi tadi masyarakat Kabupaten Sleman juga boleh melakukan ekspresi-ekspresi yang terkait dengan potensi yang dimiliki. Untuk bisa berekplorasi mengembangkan potensi yang dimilikinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |