
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyatakan bahwa gempa dalam lempeng Indo-Australia dengan magnitudo (M) 4,1 tidak membahayakan.
Menurutnya, ini adalah gempa dengan tipe "deep focus" yang terjadi akibat patahan dalam slab Lempeng Indo-Australia yang tenggelam di bawah Lempeng Eurasia di wilayah Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikannya pada Rabu (17/5) di Jakarta.
Advertisement
Daryono menjelaskan bahwa gempa dengan magnitudo 4,1 dan episentrum 4 km tenggara Jakarta Timur merupakan gempa dengan fokus dalam (deep focus). Dia juga menegaskan bahwa gempa tersebut tidak membawa ancaman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Lebih lanjut, Daryono menyatakan bahwa gempa ini tidak dapat dianggap sebagai gempa yang terjadi di Jakarta karena kedalamannya tidak berdampak pada getaran di permukaan.
Berdasarkan catatan BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 4,1 tersebut terjadi di Jakarta Timur, DKI Jakarta, pada Rabu pukul 16.50 WIB. Episentrum gempa berlokasi di 6.26 lintang selatan, 106.91 bujur timur, sekitar 4 km tenggara Jakarta Timur, DKI Jakarta, dengan kedalaman 313 km.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |