Peristiwa Daerah Derap Nusantara

Pemkab Mojokerto Gencar Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Resiko Pernikahan Usia Dini

Jumat, 26 Mei 2023 - 09:10 | 44.29k
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam agenda Pembinaan Pencegahan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Pacet. (Dok. Kominfo for TIMES Indonesia)
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam agenda Pembinaan Pencegahan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Pacet. (Dok. Kominfo for TIMES Indonesia)
FOKUS

Derap Nusantara

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOPemkab Mojokerto terus berupaya mendukung dan menyukseskan program nasional percepatan penurunan angka stunting. Salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto juga menyasar remaja untuk mendapat edukasi tentang resiko dan bahaya pernikahan usia dini.  

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati gencar melakukan pembinaan bagi para remaja SMP dan SMA sederajat di wilayah Kabupaten Mojokerto untuk melangsungkan pernikahan di usia normal. "Kegiatan ini tentunya akan menambah wawasan dan penguatan informasi, terutama dampak negatif pernikahan usia dini," kata Ikfina saat menjadi pemateri kegiatan Pembinaan Pencegahan Pernikahan Usia Dini Bagi Remaja di wilayah Kecamatan Pacet, Kamis (25/5/2023).

Pada kesempatan ini, Bupati dengan latar belakang dokter ini menyampaikan materi terkait menjaga kesehatan reproduksi dan fase pubertas pada remaja. 

"Remaja yang berada pada fase pubertas memiliki fisik dewasa, akan tetapi secara psikologis masih belum pada kategori dewasa. Jadi perempuan bisa hamil dan laki-laki bisa menghamili," ujarnya. 

Kendati demikian, Bupati Ikfina menjelaskan, pernikahan usia dini akan berdampak negatif terhadap janin yang dikandung jika orang tuanya, khususnya ibunya belum menginjak usia yang benar-benar layak untuk menikah. 

"Jika remaja putri menikah di usia yang belum selayaknya, maka rahimnya juga belum siap sepenuhnya untuk mengandung janin, dan akan berisiko melahirkan bayi stunting," ucapnya. 

Bupati Ikfina berharap, para remaja putri yang nantinya menjadi calon ibu bisa turut menjaga kesehatan reproduksi sembari menunggu waktu dan usia yang tepat untuk menikah. "Kesehatan reproduksi ini penting untuk dijaga, sehingga saat menikah nanti, organ reproduksi bisa berfungsi secara sehat dan maksimal," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES