Peristiwa Daerah

Jagung Ketan Ungu Solusi Pertanian Lahan Kering yang Menguntungkan

Selasa, 30 Mei 2023 - 22:32 | 105.15k
Penampakan jagung ketan ungu. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Penampakan jagung ketan ungu. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keterbatasan ketersediaan air menjadi salah satu kendala di sektor pertanian. Baik yang bersifat sementara, karena faktor iklim dan cuaca maupun yang bersifat permanen karena posisi dan letak geografis. Namun kendala ini mulai dapat teratasi, seiring ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

Salah satunya dengan lahirnya aneka varietas tanaman yang tidak butuh banyak air namun dapat tumbuh secara maksimal. Seperti varietas jagung ketan ungu atau Lilac 22 F1, yang dikembangkan PT Advanta Seeds Indonesia. Meski tidak butuh banyak air, namun produksinya mencapai 10 hingga 12 Ton per hektar. 

Advertisement

Corporate Affairs and Sustainability Lead - PT Advanta Seeds Indonesia Dina Novitasari mengatakan, dengan masa panen hanya 60 sampai 70 hari varietas ini sangat menguntungkan. Karena lebih pendek dibanding jenis lain yang mencapai 100 hari. Selain prospek pasar yang cerah, karena mendukung pola hidup sehat yang sedang menjadi tren saat ini. 

Kandungan antioksidan pada jagung ketan ungu cukup tinggi. Sehingga bermanfaat untuk kekebalan tubuh. Selain dapat membantu menurunkan resistensi insulin, menjaga kesehatan jantung, mencegah penyakit kanker serta mengatasi obesitas. Jagung ini juga nikmat untuk dikonsumsi karena rasa manis dan teksturnya pulen dan lengket seperti ketan.

Menariknya jagung ketan ungu dapat dipanen saat masih berusia muda dan saat cukup umur. Bila dipanen pada usia muda dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak. Karena jagung ini memang dibudidayakan sebagai bahan konsumsi, bukan untuk pakan ternak.

Langkah ini bertujuan mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah sekaligus mendukung pola hidup sehat, dengan mengurangi angka penderita penyakit degeneratif. Seperti stroke, jantung dan diabetes sebagai pembunuh terbesar rakyat Indonesia.

"Berbagai keunggulan ini menjadi alasan 20.000 petani tertarik untuk menjadi mitra binaan," tegas Dina Novitasari disela - sela pameran Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional VIII Tahun 2023 di Jogja Agro Technopark (JAP) Nanggulan Kulon Progo, Selasa (30/5/2023).

Inez Kusari, salah satu pengunjung yang berkesempatan mencicipi memberikan penilaian rasanya unik, lengket dan pulen seperti ketan, serta tidak terlalu manis. Jagung ketan ungu ini cocok dijadikan alternatif pengganti makanan pokok selain nasi. Karena masih sulit untuk menemukan di pasar, maka dirinya akan menanam sendiri sebab memiliki pekarangan yang masih kosong.

Selain jagung ketan ungu, pihaknya juga menyediakan varietas lain seperti jagung hibrida, jagung manis dan jagung H59. Bahkan sejak dua tahun terakhir, usahanya juga menghasilkan benih sayuran bermutu tinggi seperti cabai, tomat, kacang panjang dan timun serta sorgum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES